Rawan Politik Balik Modal, Masyarakat Diajak Awasi Pilurah di Sleman

SLEMAN, iNews.id-Pemkab Sleman, Minggu (31/10/2021) besok akan menggelar pemilihan lurah (pilurah) di 33 kalurahan yang tersebar di 17 kapanewon. Masyarakat Sleman, khususnya yang menggelar Pilurah diajak mengawal serta mengawasinya bersama-sama.
Aktivitas Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba mengatakan, pengawasan ini untuk memastikan agar pilurah aman dan lancar. Baik dari segi penyelenggaraan maupun terjadinya kecurungan, terutama politik uang. Sehingga lurah yang terpilih benar-benar yang kredibel dan berkapasitas serta terwujud tata kelola pemerintahan desa yang bersih dari praktik korupsi.
“Masyarakat Sleman harus berani dengan tegas menolak politik uang dalam Pemilihan Lurah (Pliurah) besok,” katanya, Sabtu (30/10/2021).
Menurutnya dengan politik uang maka akan menghasilkan pemimpin yang korup di tingkat kalurahan. Politik balik modal bisa saja terjadi karena anggaran saat kampanye Pilur tidak sedikit dikeluarkan.
Apalagi ada potensi praktik korupsi di tingkat kalurahan, khususnya penggunaan dana desa dengan modus membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB) di atas harga pasar dan perizinan bangunan komersial tanpa melibatkan partisipasi masyarakat secara luas. Selain itu tidak sedikit lurah atau kepala desa yang masuk bui karena korupsi. “Untuk itu masyarakat di tingkat kalurahan perlu secara aktif mengawal Lurah yang terpilih,” ujarnya.
Penolakan politik uang dengan tegas dan bentuk iming-iming lainnya baik dari calon lurah maupun tim sukses dari manapun juga sebagai edukasi kepada pemilih yang cerdas dan berintegritas.
Editor: Ainun Najib