get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Tempat Wisata Dekat Candi Prambanan yang Lagi Viral, Cocok Buat Liburan Singkat!

Relief Candi Borobudur dan Prambanan Simpan Cerita Edukatif

Minggu, 16 Oktober 2022 - 20:00:00 WIB
Relief Candi Borobudur dan Prambanan Simpan Cerita Edukatif
Penulis Buku, Handaka Vijjananda menunjukkan buku dari cerita relief Candi Borobudur. (Foto: istimewa)oto

YOGYAKARTA, iNews.id - Peninggalan Cagar Budaya Candi Borobudur dan Candi Prambanan menyimpan banyak narasi edukatif yang terpahat dalam setiap reliefnya. Ribuan relief yang ada di kedua candi tersebut menjadi ladang ilmu pengetahuan yang menari dipelajari, dan baru 91 persen 

Penulis Buku, Handaka Vijjananda mengatakan, dirinya sudah berhasil menyusun 34 buku relief Borobudur. Belum lama ini dia juga berhasil menulis tiga buku, Magazine Legacy Of Love, kemudian Alvatara dan Romansa Manohara yang bersumber cerita di balik relief 

"Ada 1.460 relief dengan berbagai cerita di belakangnya," ujarnya di Yogyakarta, Minggu (16/10/2022). 
  
Ketiga buku terbarunya ini bertema kasih sayang. Seperti kasih sayang suami terhadap istri, rakyat terhadap raja ataupun raja ke rakyat dan kasih sayang-kasih sayang yang lain.

Handaka menuturkan ada 38 cerita yang ia susun berdasarkan relief yang bertemakan kasih sayang. Semuanya memiliki makna yang beragam antara satu dengan yang lain. Namun relief-relief tersebut memiliki benang merah untuk menuju ke sebuah tujuan.

"Itu semua tentang pesan kebajikan, kasih sayang, solidaritas melayani semua makhluk untuk menjadi yang terbaik dari diri sendiri," kata dia.

Menurutnya, nilai-nilai yang diwariskan para leluhur itu banyak sekali. Berdasarkan riset yang mereka lakukan, ada lebih dari 100 cerita yang berhasil mereka identifikasi.

Ada 5 garis besar 5 susastra kuno yang menjadi rujukan, salah satu di antaranya paling dasar adalah hukum karma, riwayat pangeran Sidarta yaitu seorang pangeran yang menjadi Petapa. Selain itu juga ada kehidupan lampau pangeran Sidarta sebagai bodi satwa, legenda epik heroik Pangeran Sidarta.

"Terakhir perjuangan pemuda yang terinspirasi dari para bodi satwa dan Budha. Tetapi kami fokuskan Warisan cinta. Di mana sebenarnya buku ini adalah tulisan mendiang istri saya, Yinata Dita yang meninggal 1,5 tahun lalu," ujar dia.

Kelima susastra tersebut memiliki benang merah yang terpencar yang lahir pada tahun dan abad yang berbeda tetapi dipilih para perancang Candi Borobudur menjadi satu benang merah. Ini menunjukkan bahwa itu suatu road map untuk menuju suatu jalan kebajikan menjadi kesempurnaan.

"Sempurna itu the best dari kita masing-masing. Benang merahnya adalah peta jalan menuju ke kebajikan," kata dia.

Diakuinya, tidak semua relief yang ada tidak semua bisa dipelajari dan terjemahkan. Bukan karena sulit menterjemahkan, lebih karena relief-relief tersebut sudah rusak sehingga sulit untuk dipahami. 

“Untuk mempelajari relief tersebut saya membutuhkan waktu sekitar 7 tahun, mulai dari nol," ujar dia.

Sementara itu, PT TWC selaku pengelola destinasi Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk penguatan konten edukasi, dikemas dalam story telling yang menarik tentang Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

"Tentunya wisatawan akan mendapatkan nilai pengalaman lebih saat berkunjung di kedua destinasi tersebut," kata VP Marketing PT TWC, Pujo Suwarno. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut