get app
inews
Aa Text
Read Next : Modus Curang Peserta UTBK di Undip Semarang, Bawa Ponsel hingga Alat Bantu Dengar

Respons Haedar Nashir soal Film Dirty Vote: Informasi Harus Dicerna Jangan Terima Mutlak

Rabu, 14 Februari 2024 - 11:24:00 WIB
Respons Haedar Nashir soal Film Dirty Vote: Informasi Harus Dicerna Jangan Terima Mutlak
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir turut memberikan komentarnya soal film Dirty Vote. (Foto: MPI/Yohanes Demo)

BANTUL, iNews.id - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta masyarakat agar tidak menjadikan film Dirty Vote sebagai satu-satunya sumber dalam mengambil keputusan untuk menilai keseluruhan pelaksanaan Pemilu 2024. Hal ini disampaikannya usai pencoblosan di TPS 12, Dusun Rukeman, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Bantul, Rabu (14/2/2024). 

Sebelumnya, film Dirty Vote karya Dandy Laksono itu ramai diperbincangkan di media sosial. Film berdurasi kurang lebih 2 jam itu berisi tanggapan tiga pakar hukum negara soal adanya dugaan kecurangan selama proses Pemilu 2024.

"Film, opini, tulisan, sebaran-sebaran informasi semuanya harus dicerna dan jangan diterima secara mutlak bahwa itu benar atau sebaliknya bahwa itu salah. Bangsa yang maju, bangsa yang cerdas adalah yang pandai memilih informasi entah itu film atau apa pun secara cerdas, kritis dan bertanggungjawab," ujarnya, Rabu (14/2/2024).

Menurutnya, satu sumber berita atau informasi belum cukup kuat untuk dijadikan bahan rujukan menilai suatu fenomena yang terjadi. Sebab di era keterbukaan informasi saat ini, begitu banyak narasi dan opini yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan. 

"Begitu banyak informasi, narasi, berbagai macam pernyataan dan opini, semuanya kita harapkan sebagai bagian dari proses berdemokrasi. Jangan hanya karena satu dan dua informasi, narasi dan opini kemudian kita lalu memunculkan sikap saling curiga, saling hujat, saling prasangka buruk. Bahkan juga membuat kita retak sebagai bangsa," ucapnya.

Sebagai informasi, film yang ditayangkan sejak tanggal 11 Februari 2024 itu sudah ditonton lebih dari 6 juta kali. Film ini dinilai beberapa pihak sebagai upaya oportunis merusak di masa tenang kampanye.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut