get app
inews
Aa Text
Read Next : Perluas Kerja Sama, Uni Eropa Buka Peluang Mahasiswanya Kuliah di Indonesia 

Rusia Hentikan Pasokan Gas Lagi, Bikin Negara Eropa Khawatir

Rabu, 31 Agustus 2022 - 17:48:00 WIB
 Rusia Hentikan Pasokan Gas Lagi, Bikin Negara Eropa Khawatir
Kingdom Holding Arab Saudi berinvestasi di tiga perusahaan energi Rusia, di antaranya Gazprom, Rosneft, dan Lukoil. (Foto: Reuters)

FRANKFURT, iNews.id - Negara-negara Eropa ketar-ketir. Ini menyusul langkah pemerintah Rusia yang menghentikan pasokan gas melalui rute utama Eropa pada Rabu (31/8/2022). 

Langkah Rusia ini jelas berdampak besar bagi negara-negara Eropa yang selama ini mengandalkan pasokan energi Rusia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Uni Eropa khawatir Rusia memperpanjang penghentian pasokan sebagai balasan atas sanksi bertubi-tubi yang dijatuhkan terkait invasi ke Ukraina. 

Negara-negara Barat juga menuduh Rusia menjadikan energi sebagai senjata perangnya menghadapi Barat. Namun Rusia berkali-kali membantah tuduhan itu dengan alasan ada kendala teknis yang menyebabkan pasokan harus dikurangi.

Perusahaan raksasa energi Rusia Gazprom menyatakan, pipa Nord Stream 1 yang menyalurkan gas ke pelanggan utama Jerman harus berhenti beroperasi karena adanya pemeliharaan antara pukul 0100 GMT pada 31 Agustus hingga 0100 GMT pada 3 September.

Hal ini dibenarkan dengan operator pipa yang mengonfirmasi tidak ada pasokan gas yang mengalir pada Rabu pagi.

Namun presiden regulator jaringan gas Jerman Klaus Mueller mengatakan pihaknya sudah siap karena memiliki stok yang cukup, yakni hampir 85 persen terisi, di samping mendapat pasokan dari sumber lain.

"Kami bisa mengambil gas dari stok pada musim dingin, kami menghemat gas (dan harus terus melakukannya), Terminal-terminal LNG akan tiba, terima kasih untuk Belgia, Belanda, Norwegia (dan Prancis segera), gas mengalir," kata Mueller dalam cuitan.

Namun jika pembatasan gas ke Eropa terus berlanjut bisa memperdalam krisis energi. Paling kentara adalah lonjakan harga gas eceran yang mencapai 400 persen sejak Agustus lalu. Ini sangat berdampak pada penggunaan rumah tangga dan bisnis. Dampaknya pemerintah mengeluarkan uang hingga miliaran dolar untuk meringankan beban masyarakat.

Di Jerman, inflasi pada Agustus melonjak ke level tertinggi sejak hampir 50 tahun. Selain itu sentimen konsumen diproyeksikan mencapai rekor terendah untuk 3 bulan berturut-turut sampai September karena rumah tangga bersiap untuk membayar ongkos yang lebih tinggi.

Tidak seperti pemeliharaan selama 10 hari pada bulan lalu, pemeliharaan pipa Nord Stream 1 diumumkan kurang dari 2 pekan sebelumnya dan sedang dilakukan oleh Gazprom.

Rusia menyalahkan soal pemeliharaan ini dengan mengaitkan pada sanksi yang didera negara itu. Pemberlakuan sanksi menghambat pengembalian dan pemasangan peralatan. Rusia memangkas pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 menjadi 40 persen dari toral kapasitas pada Juni dan turun lagi menjadi 20 persen pada Juli.

Gazprom menjelaskan, penghentian pasokan diperlukan untuk perawatan pada kompresor pipa di stasiun Portovaya, Rusia. Pekerjaan itu akan dilakukan bersama perusahaan spesialis Siemens.

Rusia sebelumnya telah menghentikan pasokan gas sepenuhnya ke Bulgaria, Denmark, Finlandia, Belanda, dan Polandia, serta mengurangi aliran melalui jaringan pipa lain.

Pada Selasa kemarin, Gazprom mengumumkan juga akan menangguhkan pengiriman gas ke kontraktor Prancis terkait beda pendapat soal pembayaran. Menteri energi Prancis mengatakan pemerintahannya sudah mengantisipasi hilangnya pasokan dari Rusia.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut