SDM dan Oksigen Terbatas, Pemkab Gunungkidul Kewalahan Tangani Covid-19
GUNUNGKIDUL, iNews.id- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mulai keawalahan tangani Covid-19. Sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan hingga oksigen yang terbatas membuat penanganan Covid-19 makin sulit.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan pada Juni ini, penambahan kasus di Gunungkidul mengalami peningkatan signifikan. Lonjakan kasus harian tertinggi pada Sabtu (19/6) sebanyak 176 kasus.
"Kurangnya sumber daya manusia (SDM) dan juga oksigen yang terbatas membuat sedikit kewalahan dengan kondisi saat ini," katanya di Gunungkidul, Selasa (22/6/2021).
"Kami sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani kondisi penambahan kasus seperti ini. Semoga kasusnya tidak melonjak lagi di Gunung Kidul, kita maksimalkan dulu rumah sakit yang ada baru kalau mendesak menggunakan taman budaya," kata Dewi.
Dia mengatakan angka pasien positif Covid-19 yang meningkat juga menyebabkan ruang perawatan dan tempat tidur pasien sudah menipis, khususnya pada rumah sakit rujukan Covid-19.
Hingga saat ini, total kasus aktif mencapai 1.062 kasus yang masih menjalani isolasi mandiri dan perawatan di rumah sakit rujukan.
Data yang ada, total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 4.550 orang dengan rincian 3.296 sudah sembuh, 1.062 dalam perawatan, dan 192 meninggal dunia.
"Kami mengharapkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan baik. Jangan sampai lengah dalam mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta semua pihak agar tidak panik menghadapi kondisi ini. Ke depan, Pemkab Gunungkidul akan meningkatkan sinergi bersama untuk memutus mata rantai Covid-19 di Gunungkidul.
"Kami berpesan agar tidak usah panik menghadapi kondisi ini, tapi kita tetap waspada dengan mematuhi protokol yang ada, terkait dengan aturannya terbaru seperti apa nanti saya akan rapat dulu di provinsi dan kami juga akan mengusahakan semaksimal mungkin untuk menambah relawan Covid-19 dan bantuan," katanya.
Editor: Ainun Najib