Sebulan Jelang Pilkada, Kader PAN Gunungkidul Menyeberang Dukung Immawan-Martanty
GUNUNGKIDUL, iNews.id – Sebulan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada), suhu politik di Kabupaten Gunungkidul semakin memanas. Sejumlah kader Partai Amanat (PAN) membelot dan mendukung pasangan Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi yang diusung oleh Partai Nasdem.
Setidaknya ada 20-an kader dan pengurus PAN yang mendeklarasikan diri mendukung Immawan-Martanty. Mereka merupakan pengurus PAN di level kabupaten maupun kecamatan yang tergabung dalam kelompok Matahari Biru. Sementara PAN dalam pilkada 9 Desember nanti mengusung Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanta.
“Dukungan ke Pak Immawan dari hati nurani kami. Sosok Immawan adalah teladan dan sudah terbukti membawa kemajuan di Gunungkidul,” kata anggota Matahari Biru, Bardan Budi Santoso, Minggu (15/11/2020).
Bardan yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang HAM dan Advokasi di DPD PAN Gunungkidul ini, rela melepas jabatannya untuk mendukung Immawan-Martanty. Hal ini dilakukan dengan melihat desakan dan dukungan arus bawah. Immawan merupakan kader terbaik dari PAN, namun rekomendasi dari DPP PAN justru ke pasangan lain.
“Selama 10 tahun memimpin Gunungkidul bersama Badingah, Immawan sudah membuktikan sebagai sosok pemimpin untuk Gunungkidul. Kami mengetahui betul kemampuan, karakter dan kesederhanaannya,” kata Bardan.
Cawabup Martanti Soenar Dewi mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh kelompok Matahari Biru. Mereka merupakan mantan kader dan simpatisan PAN yang akan menjadi energi baru untuk meraih kemenangan.
“Ini menjadi energi meraih kemenangan. Kami berharap dukungan ini menjadi pertimbangan masyarakat untuk bersama kami,” kata Martanti.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Gunungkidul Arif Setiadi mengatakan mereka yang tergabung dalam Matahari Biru tidak berhak menggunakan nama PAN. Mereka yang mendeklarasikan juga tidak ada yang berasal dari unsur ketua ataupoun sekretaris DPC.
“Kami tidak ambil pusing dengan manuver para kader maupun pengurus itu. Ini murni perbedaan pandangan,” kata Arif.
Editor: Kuntadi Kuntadi