Selama Pandemi Empat Warga Tamanmartani, Kalasan Meninggal Terpapar Covid-19

SLEMAN, iNews.id - Sebanyak empat orang warga Tamanmartani, Kalasan, Sleman meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Kapanewon Kalasan menjadi satu-satunya kecamatan dengan zona merah di Sleman. Kalurahan Tamanmarani berupaya menekan kasus kasus Covid-19 di wilayahnya.
Kasus Covid-19 di Kalurahan Tamanmartani mencapai 112 kasus sampai dengan Rabu (24/2/2021). Rinciannya, meninggal empat orang, sembuh 94 dan 14 orang masih menjalani perawatan, dua orang di rumah sakit, 12 orang isolasi mandiri.
Carik Tamanmartani, Kalasan, Tomi Nugraha mengatakan kasus Covid-19 di Tamanmartani meski saat ini terus menurun namun masih ada penularan. Salah satunya terpapar dari pasien yang kategori orang tanpa gejala (OTG) yang melakukan isolasi mandiri di rumah atau klaster keluarga.
“Terjadinya penularan di lingkungan keluarga ini lantaran kurang ketatnya pengawasan bagi OTG yang melakukan isolasi mandiri. Untuk itulah kami membangun shelter ini,” kata Tomi saat meresmikan Shelter Covid-19 bagi OTG di Tamarmanrtani, Rabu (24/2/2021).
Kalurahan Tamanmartani membawahi 22 padukuhan dengan rincian 7 padukuhan (31 persen) masuk zona kuning dan 15 padukuhan (69 persen) masuk zona hijau. Sedangkan zona merah tidak ada. Sedangkan dari 147 RT di Tamanmartani juga tidak ada yang masuk zona merah. Sebanyak 9 RT masuk zona kuning dan 138 RT zona hijau.
“Meski begitu, karena masih ada pelaku perjalanan dari area transmisi (PPAT), Tamanmartani masuk kategori zona kuning,” katanya
Untuk itu, selama PTKM mikro ini, Satgas Covid-19 di tingkat RT diminta terus melakukan pengawasan dan pendataan terhadap interaksi keluar masuknya warga setempat. Baik antar keluarga maupun antar rumah, sehingga jika ada yang terkonfirmasi Covid-19 saat tracing alurnya bisa diketahui.
Tomi juga menghimbau semua komponen bersama-sama dalam melawan Covid-19, termasuk mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari berkerumum dan mengurangi mobilitas.
“Saya berharap dengan langkah itu, kasus Covid-19 di Tamanmartani dapat diminalisir dan lepas dari Covid-19,” ujarnya.
Editor: Kuntadi Kuntadi