Seperti Ini Gambaran BTS di Tepus Gunungkidul yang Sempat Viral di Medsos
GUNUNGKIDUL, iNews.id- Base Transceiver Station (BTS) dari Kementerian Komunikasi dan Infomartika (Kominfo) terpasang di Dusun Klapaloro 2 Kelurahan Giripanggung Kapanewon Tepus Gunungkidul. BTS ini sempat viral di media sosial karena dikabarkan hilang dicuri.
BTS tersebut dipasang di daerah-daerah blank spot atau area yang tidak terjangkau dengan jaringan internet. Jaringan internet tersebut dipasang untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama Pandemi Covid-19.
Padukuhan Klapaloro 2 memang selama ini merupakan salah satu area yang nir internet. Di tempat tersebut hanya satu provider seluler yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Dan tidak semua area bisa terjangkau sinyal provider tersebut.
Warga Klapaloro 2, Rusmiastuti menuturkan wilayahnya memang sejak dulu tidak ada sinyal. Untuk berkomunikasi, dia terpaksa harus langganan provider pasca bayar meskipun tarifnya agak mahal. Karena tak ada provider lain yang bisa dia gunakan
"Ya karena blank spot, maka kemungkinan Kominfo menargetkan untuk memasang BTS penguat sinyal internet di sini," ujarnya.
Tahun 2020, di saat pandemi Covid-19 memuncak, pemerintah menyatakan lockdown dan membatasi pergerakan masyarakat termasuk siswa. Para pelajar diminta untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Anak-anak harus belajar di rumah dengan handphone.
Karena itulah, tahun 2020 akhirnya dipasang BTS dari Kominfo di Puskesmas Pembantu Tepus II. Gedung tersebut memang tidak digunakan selama Pandemi Covid-19. Sehingga kemungkinan agar tetap digunakan.
"Ya waktu itu memang cukup banyak pelajar yang memanfaatkannya untuk belajar secara online. Setiap pagi, banyak pelajar bahkan dari Padukuhan lain yang datang ke tempat tersebut,"ujarnya.
Selain para pelajar, memang ada rumah warga juga memanfaatkan sinyal internet dari BTS yang terpasang di Puskesmas Pembantu Tepus II itu. Namun sayang, tidak semua penduduk dusun tersebut bisa memanfaatkan jaringan internet dari BTS yang terpasang.
Hanya saja, ternyata cuma sekira 3 rumah yang bisa menjangkau jaringan internet dari BTS tersebut. Dia mengungkapkan jarak yang bisa menjangkau hanya sekira 50 meter dari BTS. Di luar itu, sudah tidak bisa memanfaatkan sinyal dari BTS. "Wong rumah saya saja yang jaraknya sekira 100 meter tidak bisa. Ya saya tetap pakai pasca bayar,"ucapnya.
Rusmiastuti memakluminya karena tinggi antena BTS tersebut hanya 1,8 meter. Di antena tersebut terpasang sebuah benda mirip Parabola yang kemungkinan adalah penangkap sinyal. Sehingga daya jangkauan yang terbatas tidak bisa mencakup semua padukuhan.
Petugas Puskesmas yang dipercaya mengurusi operasional BTS tersebut, Deddy Dwi Saputra menuturkan, BTS tersebut sempat berfungsi namun akhirnya banyak yang tidak menggunakan karena sinyalnya yang lemot. Sehingga tak ada lagi yang memanfaatkannya.
"Saya sendiri kewalahan ketika harus mengurusinya karena tugas pokoknya adalah mengurusi keuangan Puskesmas.Apalagi jaraknya dari Puskesmas Induk ke sini 10 kilometer,"ujarnya.
Editor: Ainun Najib