Sering Sebar Informasi Salah soal Konflik Ukraina, China Sebut AS Tukang Kompor
LONDON, iNews.id – Amerika Serikat (AS) disebut sering memberikan informasi salah terkait konflik di Ukraina dan Rusia. China menyebut AS menyebarkan informasi salah yang berisiko meningkatkan konflik
Yang terbaru, China membantah klaim para pejabat AS yang menyebut Rusia telah meminta bantuan kepada Beijing untuk operasi militer di Ukraina.
“AS telah berulang kali menyebarkan disinformasi jahat terhadap China terkait masalah Ukraina,” ungkap Kedutaan Besar China di London, Inggris, kepada Reuters dalam sebuah pernyataan, Selasa (15/3/2022).
“China telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan pembicaraan damai. Prioritas utama sekarang adalah meredakan situasi, alih-alih menambahkan bahan bakar ke api, dan; bekerja untuk penyelesaian diplomatik daripada semakin memperburuk situasi,” kata Kedubes China lagi.
Sebelumnya, beberapa pejabat AS menyebut Rusia telah meminta peralatan militer China setelah serangan Moskow ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu. Hal itu memicu kekhawatiran Gedung Putih (Istana Kepresidenan AS di Washington DC) bahwa Beijing mungkin merusak upaya Barat untuk membantu pasukan Ukraina mempertahankan negara mereka.
Kabar tentang permintaan bantuan militer Rusia kepada China tersebut pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Inggris, Financial Times. Namun, Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia) menegaskan bahwa Moskow tidak pernah membuat permintaan semacam itu kepada Beijing.
Dalam wawancara dengan CNN pada Minggu (13/3/2022), Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan, pihaknya yakin China sebenarnya sudah menyadari Rusia telah merencanakan beberapa tindakan militer di Ukraina sebelum serangan terjadi pada 24 Februari lalu. Namun, dia juga berpendapat bahwa Beijing mungkin tidak memahami sepenuhnya apa yang direncanakan Moskow kala itu.
Editor: Ainun Najib