Siswa MAN 3 Bantul Sabet Medali Emas FIKSI 2025 lewat Aplikasi Wukirtech
BANTUL, iNews.id - Siswa MAN 3 Bantul menorehkan prestasi luar biasa dalam ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Tingkat Nasional Tahun 2025. Dua siswa yang tergabung dalam Excellent Entrepreneurs Club (EEC) MAN 3 Bantul, Muhammad Fauzan (XI-E) dan Muhammad Iqwan (XI-D) berhasil melaju final hingga sukses meraih medali emas bidang pariwisata FIKSI 2025.
Ajang bergengsi diselenggarakan atas kolaborasi Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), serta Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Pengumuman pemenang digelar dalam final FIKSI 2025 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Jumat (30/10/2025).
Kemenangan tersebut diraih setelah kedua inovator muda ini mempresentasikan Wukirtech hasil karya aplikasi untuk mengembangkan pariwisata daerah. Aplikasi yang dikembangkan untuk membantu proses pemasaran desa Wukirsari Imogiri Bantul, yang sudah dinobatkan sebagai salah satu dari 55 Desa Wisata Terbaik Dunia oleh UNWTO pada tahun 2024.
Proses penyusunan karya, penampilan dan penguasaan materi, serta kecakapan dalam presentasi telah membuahkan hasil membanggakan dengan meraih juara 1 di tingkat nasional.
Suasana haru terasa saat Fauzan dan Iqwan terpanggil untuk maju ke panggung untuk menerima medali.
"Alhamdulillah, puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan atas kesuksesan dalam FIKSI ini. Terima kasih atas doa restu, bimbingan bapak ibu guru dan orang tua, dukungan bapak ibu pegawai, keluarga, dan seluruh keluarga besar MAN 3 Bantul,” ungkap Iqwan.
Kepala MAN 3 Bantul, Suyanto mengungkapkan apresiasi atas raihan prestasi FIKSI 2025.
“MasyaAllah haru dan bangga dengan anak-anak yang meraih prestasi dalam FIKSI. Saya menyaksikan anak-anak sangat telaten mempersiapkan semuanya, turut mendampingi proses latihan hingga acara puncak,” tutur Suyanto.
Guru pembimbing EEC MAN 3 Bantul, Ismariyati bangga atas raihan anak-anak didiknya. "Mereka belajar begitu semangat. Anak-anak totalitas dalam menyusun karyanya," ungkap Isma.
Editor: Kastolani Marzuki