Soal Peluang Kembali Jadi Menteri, Menkes: Kita Serahkan kepada Presiden
BANTUL, iNews.id – Menteri Kesehatan Nila Moeloek tidak mau berspekulasi terkait dengan nama-nama menteri yang akan disusun dalam kabinet Jokowi-Maruf. Dia menyerahkan semuanya kepada presiden.
“Kita serahkan kepada presiden, itu hak prerogratif beliau,” kata Nila seusai membuka International Respati Health Conference di Hotel Dafam Rohan, Bantul, DIY, Senin (22/7/2019).
Saat ini, Nila mengaku tengah fokus untuk menyelesaikan pekerjaan di Kementerian Kesehatan yang dipimpinnya. Salah satu fokus pembangunan lebih pada permasalahan infrastruktur jaringan di kabupaten. “Mungkin di Yogyakarta akses infrastruktur jauh lebih bagus dibanding daerah lain di Indonesia. Dalam era industri, kesehatan SDM harus nomor satu,” ujarnya.
Menkes juga mengapresiasi kegiatan itu karena menjadi salah satu bagian untuk mewujudkan lansia yangs ehat. Caranya dengan melakukan pola hidup sehat. Menghindari rokok, mencegah minuman beralhokol.
Presiden, kata Menkes, juga mendorong agar angka kasus anak kurang gizi bisa ditekan sampal nol kasus. Tidak boleh ada lagi kasus stunting di Indonesia. Saat ini kasus yang ada juga sudah turun dari 37 menjadi 30 persen.
“Indonesia negerinya subur, semua tanaman bisa hidup. Sejak dalam kandungan bayi harus mendapatkan gizi,” katanya.
Selain bayi, kata dia, kesehatan lansia juga harus mendapatkan perhatian. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya edukasi agar orang tua bisa sehat dan mandiri. Usia harapan hidup harus meningkat begitu juga usia kesehatan.
Panitia Pelaksana konferensi Arianto Nugroho mengatakan Respati elalui empat lembaga yang ada ingin memberikan kontribusi positif bagi Negara ini dengan harapan masyarakat lebih sehat. Saat ini populasi lansia tertinggi nasional ada di DIY dengan 13 persen. “Kita undang pakar yang berpengalaman untuk memberikan pendidikan dan pelatihan agar lansia lebih bersemangat,” ujarnya.
Editor: Kastolani Marzuki