Status Merapi Siaga, Truk Penambang Pasir Dilarang Lewati Jalur Evakuasi
SLEMAN, iNews.id - Pemkab Sleman telah menyiapkan mitigasi dengan naiknya status Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga. Truk pasir dilarang melewati jalur evakuasi terutama di perbatasan Klaten-Sleman.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman, Arip Pramana mengatakan dengan kenaikan status Merapi ini, maka langkah awal dengan mengamankan jalur evakuasi agar tidak dilalui oleh truk penambangan. Terutama di perbatasan Klaten-Sleman Pasar Butuh.
“Jalur di perbatasan antara Sleman dan Klaten itu memang seringkali dilewati oleh truk penambangan. Lantaran sudah ada kenaikan status ini maka jalur akan diprioritaskan untuk evakuasi masyarakat,” kata Arif saat rapat koordinasi lintas sektoral penangganan bencana Merapi di ruang rapat Bupati Sleman, Kamis (5/11/2020).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Sleman, Taufiq Wahyudi menjelaskan hingga saat ini jalur evakuasi yang ada di lereng Merapi masih relatif bagus. Sedangkan untuk penerangannya sendiri sudah mulai dipersiapkan.
"Selama tidak ada truk penambang, jalan tidak akan rusak. Kami akan menyiapkan untuk penerangan utamanya di wilayah di barak pengungsian Glagaharjo," ujarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto menambahkan adanya peningkatan status ini sudah diantisipasi sejak lama. Hampir setiap RW di lereng Merapi sudah diberikan pelatihan mitigasi sebagai antisipasi adanya erupsi Merapi. Sehingga semua sudah paham langkah apa yang akan dilakukan saat bencana erupsi Merapi.
"Sleman juga sudah memiliki skenario dan langkah-langkah apa yang dilakukan jika terjadi erupsi Merapi ," katanya.
Editor: Ainun Najib