get app
inews
Aa Text
Read Next : Kondisi Tukul Arwana usai Stroke, Vega: Sudah Membaik tapi…

Stroke Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Selasa, 27 September 2022 - 10:50:00 WIB
Stroke Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia
Para penderita stroke melakukan kegiatan rutin bersama Yayasan Stroke Indonesia di Embung Tambakboyo, Caturtunggal, Depok, Sleman. (Foto: MPI/Yohanes Demo).

SLEMAN, iNews.id - Penyakit stroke masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan nomor dua di dunia. Hal ini berdasarkan atas riset kesehatan dasar Kemenkes RI tahun 2018. 

"Di tahun 2014 itu peringkat ketiga, sekarang berubah menjadi peringkat pertama. Setiap tahun angkanya semakin bertambah," kata Wakil Sekretaris Jenderal Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), Dr Tugas Ratmono Selasa (27/09/2022).

Dia mencontohkan misalnya di tahun 2014 prevelensi kematian akibat stroke sebesar tujuh orang di antara 1.000 penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat pada tahun 2018 dimana prevalensi penderita stroke sebesar 10,9 orang diantara 1.000 penduduk Indonesia.

Sesuai Riskesdas tahun 2014 sebesar 21,1 persen kematian disebabkan karena penyakit stroke. Selain itu, pasien stroke juga mengalami kecacatan dari berbagai level, mulai dari kelumpuhan, serta gejala-gejala lain yang mengindikasikan stroke.

"Banyak juga penderita stroke misal ditandai bibir menceng, kesulitan berbicara, cacat tubuh dan gangguan psikologis," ujarnya.

Stroke merupakan penyakit yang dapat disembuhkan, dicegah dan diobati. Oleh karena itu, ia berharap ada kerja sama dari berbagai pihak untuk saling memfasilitasi pasien khususnya penderita stroke.

Lebih lanjut, Tugas menyebutkan tiga konsep penting yang harus diperhatikan dalam menangani gejala stroke yang terintegrasi, di antaranya manajemen komunitas, manajemen rumah sakit dan manajemen profesional.

"Komunitas itu sangat penting untuk pemulihan para insan (penderita) stroke, kemudian fasilitas yang memadai, serta para pekerja profesional seperti dokter saraf, psikolog juga ya misal ada gangguan psikologis yang muncul dari insan stroke ini," katanya.

"Ini tidak bisa jika berjalan satu-satu. Saya sempat ngobrol sama salah satu insan stroke itu dia tidak mau lagi datang berobat, karena menurut dia itu sudah tidak ada efeknya. Maka dari itu harus ada kerja sama antar pihak untuk memfasilitasi penanganan stroke," ujarnya.

Sementara itu, kata Tugas, kehadiran Yastroki di Indonesia adalah sebagai komunitas yang membantu pemerintah dalam memfasilitasi penanganan stroke yang fokus pada pencegahan dan pemulihan khususnya untuk pasien penderita stroke.

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut