get app
inews
Aa Text
Read Next : Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Guguran Lava Terjadi 88 Kali dalam Sepekan

Sultan Minta Penanganan Erupsi Merapi Direncanakan Lebih Matang

Selasa, 10 November 2020 - 15:12:00 WIB
Sultan Minta Penanganan Erupsi Merapi Direncanakan Lebih Matang
Sultan HB X saat meninjau barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan,Sleman, Selasa (10/11/2020). (Foto : iNews.id /priyo setyawan)

SLEMAN, iNews.id - Gubernur DIY Sri Sultan HB X meninjau barak pengungsian di Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (10/11/2020). Sultan tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum menjumpai para pengungsi, Sultan terlebih dahulu mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disiapkan dan suhu badannya dicek oleh petugas.

Setelah semua dilakukan Sultan baru mendatangi barak pengungsian dan menemui serta berdialog dengan para pengungsi. Baik di tenda BNPB maupun barak sisi utara dan selatan. Saat menyapa para pengungsi Sultan memberikan motivasi agar tetap tegar, sebab ini bukan merupakan hal yang baru bagi mereka.

Sultan selanjutnya meninjau kondisi dalam barak, terutama bilik-bilik yang diperuntukkan bagi para pengungsi. Usai mendapatkan penjelaskan dari Bupati Sleman Sri Purnomo, Sultan kemudian menuju ke tenda yang dipersiapkan untuk berdialog tentang kondisi Merapi.

Mengawali dialog Sultan meminta penjelaskan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tentang wilayah mana saja di Sleman yang akan terdampak bencana erupsi Merapi. Terutama jika meletus dengan ketinggian 1.000 meter-1.500 meter. Ini penting, untuk mengantisipasi dampaknya.

“Saat ini memang meleleh ke arah tenggara, tapi perlu dipersiapkan di wilayah barat itu perlu mengungsi atau tidak. Sehingga jelas informasinya,” kata Sultan.

Menurut Sultan hal ini penting sebab jika nanti meletus dan ada arah angin dari selatan ke utara, tetapi material kerikil dan batu tidak ikut angin, yang besar pasti turun di sekitar Merapi dan yang lembut lebih jauh lagi. Sehingga perlu warning juga di sebelah barat, agar tidak terjadi kekeliruan informasi dan kegelisahan masyarakat.

“Untuk itu, BPPTKG dan BPBD harus membuat detail perencanaan kebencanaan karena ada kepentingan besar di belakangnya. Termasuk masyarakat dipersiapkan sewaktu-waktu untuk turun untuk pengungsian warga juga harus ada kepastian," kata Sultan.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, dari data-data pemantauan menunjukkan bahwa posisi yang ditentukan saat ini sudah diprediksi ekplosif, namun eksposifitasnya tidak seperti tahun 2010. Untuk arah letuasan, karena arah bukaan ke Sungai Gendol maka ancaman masih berada di bukaan kawah.

“Tetapi karena saat ini deformasi atau pengembungan ada di posisi barat laut, tidak menutup kemungkinan potensi ke barat tetap ada. Tapi akan lebih pasti kalau kubah lava sudah ada. Untuk data-data sampai saat ini kubah lava belum ada dipermukaan,” katanya menjelaskan.

Menurut Hanik untuk potensi bahaya bisa diukur dari kecepatan dan volume kubah lava yang akan muncul. Namun tetap akan membuat assement dan telah menyampaikan potensi bahaya dari Gunung Merapi seperti awan panas dan lontaran material ke BPBD. "Kita sampaikan ke BPBD tentang jarak awan panas dan lontaran material," katanya.

Dia juga menginformasikan bahwa aktivitas Merapi masih tinggi dan terus naik. Hal ini ditunjukkan adanya gas yang membuat magma menuju ke permukaan. "Kenapa sampai saat ini (magma-red) masih pelan-pelan jalannya karena miskin gas. Kalau seperti ini terus, Insyaallah erupsi besar tidak terjadi," ujarnya.

Selain itu, lanjut Hanik, penyebab lain naiknya pelan-pelan karena volume magmanya besar yang kemungkinan erupsi akan lebih besar dari tahun 2006, tapi tidak sebesar erupsi tahun 2010.

"Deformasi, sampai saat ini terus, meningkat, tapi peningkatannya tidak ada percepatan harian," katanya.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut