Sultan Minta Semua Pihak Tidak Peruncing Keadaan Pascapemilu
YOGYAKARTA, iNews.id – Situasi politik di Indonesia pascapemilu 2019 yang mulai membuat prihatin sejumlah kalangan. Mereka menyerukan agar masyarakat dan elite politik tetap tenang dan menjaga suasana kondusif.
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X pun mengambil sikap serupa merespons situasi nasional pascapemilu yang panas karena klaim kemenangan Pilpres oleh dua kubu.
Sultan mengajak semua pihak tidak membuat gerakan yang memperuncing masalah yang ujungnya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Tidak perlu ada agitasi-agitasi yang memperuncing keadaan dan bisa memecah belah anak bangsa dalam menentukan pemimpin,” kata Sultan dalam konferensi pers di Keraton Kilen, Jumat (19/4/2019) petang.
Menurut Sultan, demokrasi telah menjadi pilihan bangsa Indonesia. Kesadaran nasional menjadi sesuatu yang penting. "Aspek-aspek terkait demokratisasi tidak boleh menghancurkan arti dan makna kesepakatan kita sebagai anak bangsa. Demokrasi adalah alat untuk berjuang menatap masa depan bukan tujuan. Tujuan kita membangun bangsa dari berbeda beda menyatakan diri menjadi satu," katanya.
Sultan menuturkan, pemilu yang telah digelar bertujuan agar kehidupan berbangsa dan bernegara lima tahun mendatang lebih baik. Kemudian KPU dan Bawaslu dalam melaksanakan kegiatan Pilpres dan Pileg bisa melaksanakan tugas dengan jujur dan adil.
“Sebagai anak bangsa yang sadar kewajiban dan hak, kita harus menjaga kerukunan antaranak bangsa yang sejak awal republik ini didirikan, menyatakan berbeda-beda tapi satu. Kesepakatan kesepakatan itu yang harus dipegang teguh,” kata Gubernur DIY ini.
Sultan mengatakan, pemilu dilaksanakan dalam rangka mengembangkan demokratisasi sebagai pilihan bangsa yang menyatakan kedaulatan di tangan rakyat.
“Saya berharap dan mengimbau, dan marilah kita tunggu hasil rekapitulasi dari KPU sebagai lembaga yang sah untuk menentukan hasil dari pemilu. Kita harus menghormati dan kita menunggu KPU. Mari kembali dalam kebersamaan, kembali dalam kedamaian, dan kembali dalam tanggung jawab bersama sesama anak bangsa yang menghargai hukum maupun undang-undang," katanya.
Sultan juga mengimbau warga DIY untuk tidak melakukan aksi merayakan kemenangan seperti yang terjadi di beberapa daerah. Menurut Sultan, modal sosial masyarakat Yogyakarta adalah kebersamaan dan saling percaya.
“Dengan Pemilu kemarin kita sebagai warga masyarakat yang selama ini mengutamakan rasa nyaman dan damai semoga apa yang terjadi di Jakarta tidak perlu dilakukan di Yogyakarta, bagaimana kebersamaan kita saja, jangan berbicara kelakuan merasa paling benar sehingga mengoyak kebersamaan dan modal sosial masyarakat," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki