GUNUNGKIDUL, iNews.id – Sejumlah sekolah dasar (SD) di Gunungkidul, DIY, yang berada di pinggiran sulit mendapatkan siswa dalam penerimaan peserta didik baru. Beberapa bahkan tak mendapat satu pun siswa baru, salah satunya SDN Wonolagi yang terletak di Kecamatan Playen.
Sekolah ini hanya memiliki 11 siswa dan tak mendapat tambahan peserta didik baru untuk tahun ajaran 2019/2020. Tak adanya murid di sekolah ini bukanlah yang pertama. Namun menjadi pengulangan di tahun-tahun sebelumnya. Saat ini SDN Wonolagi hanya memiliki 4 siswa di kelas II, 3 murid di kelas III dan 4 siswa di kelas IV. Sementara untuk kelas V dan VI belum memiliki murid.
Hari Pertama Sekolah, Siswa di Ponpes Alquran Wates Dirukyah
“Jumlah siswa sekolah kami hanya ada 11 orang. Tahun ini tidak ada siswa baru,” ujar Kepala SD Wonolagi Karitas Marsudiyah, Rabu (17/7/2019).
Pantauan iNews, sekolah ini hanya memiliki tiga ruang kelas, satu ruang ibadah dan sebuah perpustakaan. Untuk mendukung pembelajaran, sekolah ini memiliki 5 guru dan karyawan.
Menurut Karitas, sekolah diperuntukkan bagi warga yang berada di Desa Wonolagi. Penerapan sistem zonasi juga tidak mampu mendongkrak penerimaan peserta didik baru. Di mana keterbatasan dana menjadikan sekolah ini sulit berkembang.
“Karena siswanya minim, bantuan operasional sekolah juga minim. Disesuaikan dengan banyaknya siswa,” katanya.
Meski keterbatasan sarana dan jumlah siswa, namun anak-anak di sekolah tersebut tetap semangat dalam pelajaran. Kekurangan bukan menjadi halangan bagi siswa untuk belajar. Bahkan sistem pembelajaran menjadi lebih efektif dalam pendalaman materi pembelajaran.
"Tetap biasa sekolah,” ucap seorang siswa Herwulan Saputri Senja.
Diketahui, keberadaan sekolah ini berada di tengah Hutan Wanagama. Lokasinya sejauh 5 kilometer dari pemukiman penduduk. Jembatan utama yang menjadi akses ke sekolah jebol sejak banjir menerjang kawasan pada 2017 silam. Sampai saat ini, kondisi pembangunan perbaikannya mangkrak.
Editor: Donald Karouw