Tekan Penularan TBC, Dinkes Bantul Lakukan Terapi Pencegahan Kontak Erat

BANTUL, iNews.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul melakukan berbagai upaya untuk menekan penularan penyakit tuberkulosis atau TBC. Salah satunya dengan terapi pencegahan TBC bagi kontak erat pasien yang mengidap penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Rahardjo mengatakan sebenarnya beberapa upaya telah dilakukan untuk menekan angka penularan penyakit TBC di Bantul. "Salah satunya adalah memberikan pencegahan bagi kontak erat pasien TBC," ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Bantul, Jumat (23/12/2022).
Agus mengatakan, selain itu upaya menekan penularan TBC dilakukan dengan menguatkan jejaring internal dan eksternal fasilitas kesehatan, serta kolaborasi multi sektor melalui pendekatan District based Public Private Mix (DPPM).
"Melalui pendekatan DPPM, Dinkes Bantul, fasilitas kesehatan, dan komunitas saling berkolaborasi untuk meningkatkan angka penemuan kasus TBC serta memastikan pasien mendapatkan pengobatan sesuai standar dan berpusat pada pasien," ujar Agus.
SSR Sinergi Sehat Indonesia Bantul sebagai TBC Komunitas juga melakukan peranannya dalam penemuan kasus melalui kegiatan investigasi kontak (tracing), sosialisasi TBC ke masyarakat, mendorong pemberian TPT pada kontak erat pasien, pelacakan dan edukasi pasien TBC putus berobat, serta pendampingan pasien.
"Harapannya dengan adanya upaya kolaborasi tersebut dapat meningkatkan penanggulangan TBC di Kabupaten Bantul," ucapnya.
Dari data Dinas Kesehatan Bantul, dari bulan Januari sampai November 2022, tercatat ada 1.216 kasus TBC yang ditemukan di seluruh fasilitas kesehatan di Bantul. Sebanyak 619 di antaranya adalah kasus TBC anak dan 12 kasus pasien TBC resisten obat.
"Jumlah tersebut masih 50 persen dari estimasi 2.431 kasus TBC di Bantul. Artinya masih banyak orang dengan TBC yang masih belum ditemukan dan diobati," katanya.
Editor: Ainun Najib