Terinspirasi Anak Pernah Kena Serangan Jantung, Dosen UGM Ciptakan Aplikasi SatuJantung
YOGYAKARTA, iNews.id - Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Nurkholis Majid menciptakan aplikasi SatuJantung. Alat ini untuk membantu penanganan kasus henti jantung.
dr Nurkholis menyebutkan, ide pembuatan aplikasi itu muncul saat dia dan istrinya mendapati putra mereka mengalami serangan jantung mendadak. "Petugas yang menangani anak saya waktu itu berkata bahwa jika bukan karena orang tuanya dokter, mungkin putra saya tak akan selamat," katanya dalam keterangan tertulis Humas UGM dikutip, Jumat (9/6/2023).
Berdasarkan pengalaman itu Nurkholis dan istrinya Beta Ahlam Gizela kemudian tergerak menciptakan sarana yang dapat menolong orang banyak saat terjadi serangan jantung saat tidak ada petugas kesehatan.
Fitur utama aplikasi SatuJantung karya dr Nurkholis dan istrinya ini adalah alarm bagi pasien serangan jantung dan henti jantung yang dapat dioperasikan hanya dengan satu klik.
"Dalam aplikasi ini juga dilengkapi cara melakukan pijat jantung sebagai panduan untuk penolong yang belum pernah mengikuti pelatihan," ujarnya.
Dari hasil penelitian, sekitar 10 dari 100 pasien henti jantung yang mendapat pertolongan pertama berupa pijat jantung bisa diselamatkan. "Pasien henti jantung yang mendapat pertolongan pertama berupa pijat jantung memiliki kesempatan untuk tertolong tiga kali lebih besar daripada yang tidak mendapat pertolongan. Jangan jadikan fakta ini sebagai halangan untuk kita saling menolong," ujarnya.
Sementara itu dosen Departemen Ilmu Forensik dan Medikolegal FKKMK UGM Rusyad Adi Suriyanto bercerita jika dirinya pernah mengalami serangan jantung.
Menurutnya, sebagai pasien serangan jantung, kepedulian dari sekitar sangat dibutuhkan karena orang yang kena serangan jantung butuh pertolongan cepat. "Kepedulian ini yang akan menjadi dasar diciptakan aplikasi SatuJantung," ujar Rusyad.
Editor: Ainun Najib