Terjatuh Ketika Dikejar Warga, Suporter Bola Asal Gunungkidul Ini Jalani Operasi di RS

GUNUNGKIDUL,iNews.id-Dua suporter bola asal Gunungkidul nyaris menjadi korban kekerasan. Mereka terjatuh dari sepedamotor saat dikejar warga usai pulang dari menyaksikan sepakbola di Stadion Maguwoharjo Sleman.
Kedua korban masing-masing VVN (16) dan RNM (16) ini terjatuh di Jalan Jogja-Wonosari tepatnya di Padukuhan Gading IV Kalurahan Gading Kapanewon Playen, Minggu (28/8/2022) dinihari. Akibatnya, dua bocah tersebut mengalami luka dan salah satunya harus menjalani operasi di rumah sakit.
Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Peristiwa pengejaran warga kepada dua bocah tersebut hanya kesalahpahaman saja. Kendati demikian, pihaknya masih mendalami peristiwa tersebut.
"Itu awalnya hanya kesalahpahaman saja," ujar Hajar, Senin (29/8/2022) di kantornya.
Hajar menjelaskan peristiwa tersebut terjadi Minggu dinihari sekira pukul 02.30 WIB. Aksi pengejaran tersebut berawal peristiwa yang terjadi di Jalan Jogja Wonosari tepatnya depan pintu masuk Tahura Kalurahan Gading Kapanewon Playen Gunungkidul.
Peristiwa tersebut bermula ketika WTM (46) warga Sewon yang tinggal di Perum Dalem Bumi Sentanu Padukuhan Selang 4 Kalurahan Selang Kapanewon Wonosari Gunungkidul melintas di j
Jalan Jogja-Wonosari menuju ke Wonosari, Minggu dinihari
"Sesampai di Tahura, di lokasi kejadian WTM melihat ada bocah yang berdiri di seberang jalan memegang kotak tempat berjualan belalang," kata dia.
Selain itu WTM juga melihat bocah lain berada di atas sepeda motor Honda Scoopy warna hitam. Khawatir terjadi sesuatu yang buruk menimpa dirinya, WTM kemudian meneriaki kedua bocah tersebut.
Karena ada teriakan tersebut, kedua bocah langsung tancap gas ke arah Wonosari. WTM kemudian mengejar kedua bocah tersebut juga dengan sepeda motornya. Meski terkejar, kedua bocah tersebut enggan berhenti.
"Hingga akhirnya sampai ke Padukuhan Gading kedua bocah ini terjatuh," ungkapnya.
Karena terus diteriaki, maka kedua bocah ini langsung melarikan diri ke hutan dengan meninggalkan sepeda motornya. Warga Padukuhan Gading IV kemudian ke luar rumah mendengar teriakan WTM tersebut.
Warga kemudian berusaha mencari keberadaan kedua bocah ini namun tidak bisa ditemukan. WTM kemudian datang ke Mapolsek Playen untuk melaporkan peristiwa tersebut. Polisi kemudian datang ke Padukuhan Gading IV dan mengamankan sepeda motor yang ditinggal dua bocah ini.
"Dari sepeda motor tersebut kami mengetahui identitas pengendaranya. Kemudian kami panggil untuk pemeriksaan sementara, namun karena salah satunya menjalani operasi di rumah sakit usai kelingkingnya patah akibat terjatuh, maka pemeriksaan belum tuntas," ungkap dia.
Hajar mengatakan berdasarkan pemeriksaan awal, kedua bocah tersebut mengaku tengah perjalanan pulang usai melihat pertandingan sepakbola di Maguwoharjo Sabtu (27/8/2022). Mereka sengaja pulang dinihari menunggu rombongan besar Suporter pulang terlebih dahulu
Keduanya khawatir akan terjadi keributan antar suporter sehingga memilih pulang larut. Sesampai di Tahura, mereka melihat ada sebuah mobil APV yang melaju di depan mereka menabrak veeder (pembatas jalan warna orange) sehingga mengakibatkan berserakan di tengah jalan.
"Nah salah satunya mencoba meminggirkannya. Saat di mau menyeberang salah satu bocah itu terlihat seperti memegang meja kayu kecil yang biasa digunakan untuk berjualan belalang di siang hari,"ungkapnya.
Kedua bocah ini tancap gas karena takut usai diteriaki oleh pengendara sepeda motor lain yang juga langsung mengejar mereka. Sehingga berdasarkan pemeriksaan awal kedua bocah ini justru ingin merapikan veeder yang berserakan akibat tak sengaja tertabrak mobil APV.
"Nah WTM ini awalnya mengira kedua bocah itu pelaku kejahatan jalanan (klitih) yang mengincarnya sehingga berteriak. Namun ternyata itu semua salah paham," ujarnya.
Editor: Ainun Najib