Terlalu Banyak Terpapar Gadget, Gunungkidul Akan Lakukan Skrining Mata Para Pelajar ke Sekolah-Sekolah

GUNUNGKIDUL,iNews.id- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul berencana melakukan skrining mata untuk kalangan pelajar di wilayah mereka. Hal ini mereka lakukan untuk mendeteksi lebih awal penyakit mata yang diderita oleh kalangan pelajar.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Gunungkidul, Diah Setyorini menuturkan pandemi Covid-19 yang terjadi 2,5 tahun lebih memaksa anak-anak atau siswa untuk berada di depan handphone, laptop atau komputer. Kondisi tersebut sebenarnya mempengaruhi kesehatan mata anak-anak tersebut.
Daya ketajaman mata anak-anak menjadi berkurang. Namun sejauh ini memang belum ada data seberapa besar sejauh mana kesehatan mata anak-anak tersebut. Tapi dia yakin kondisi mata anak-anak kini sudah banyak terpengaruh akan gadget yang terpaksa mereka gunakan untuk pembelajaran
"Padahal kan sebelumnya anak-anak ini juga sudah akrab atau sering menggunakan handphone atau laptop. Saya yakin mata kondisi mataanak-anak ini sudah terpengaruh," kata dia.
Dia yakin anak-anak yang sebelumnya telah menderita mata minus kini kacamatanya bertambah tebal karena minusnya semakin parah. Sementara anak-anak yang sebelumnya tidak mengenakan kacamata sekarang sudah menggunakannya sebagai alat bantu penglihatan.
Oleh karenanya, dengan menggandeng Baznas Gunungkidul pihaknya akan melakukan skrining kesehatan mata untuk para pelajar. Mereka ingin mengetahui bagaimana kondisi mata anak-anak sekolah sehingga bisa menentukan kebijakan selanjutnya.
"Ini pilot project. Kami akan lakukan skrining secara bertahap, bisa sebulan sekali atau setahun sekali nanti," kata dia.
Awalnya mereka akan bekerjasama dengan Rumah Sakit dr Sardjito dan juga UGM untuk melakukan skrining tersebut. Mereka akan diminta terlebih dahulu mengedukasi atau mengajari guru-guru di sekolah agar bisa melakukan skrining sendiri.
Nantinya ketika para guru sudah bisa melakukan secara mandiri terhadap siswa mereka maka diharapkan para guru ini akan sesering mungkin melakukan skrining ke para siswa. Sehingga langkah atau tindakan lanjutan bisa dirancang berdasarkan skrining tersebut.
"Kami menargetkan di bulan Desember akan memulai skrining. Kami sudah mulai koordinasi dengan RSUP Dr Sardjito dan UGM untuk melaksanakannya," ujarnya.
Direktur Utama RS Bethesda Wonosari Dr Edy Wibowo mengakui kunjungan klinik mata di rumah sakit yang ia pimpin memang selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Tak hanya dewasa namun juga anak-anak. Dan keluhannyapun berbagai macam.
"Ya mungkin itu karena sekarang semakin banyak yang bergantung pada gadget sehingga mempengaruhi kesehatan mata," kata dia.
Editor: Ainun Najib