Truk Tangki Tabrak Lima Kendaraan di JLS Salatiga, 1 Meninggal
 
                 
             
                SALATIGA, iNews.id - Gara-gara rem blong, kecelakaan beruntun terjadi di jalan lingkar selatan (JLS) Salatiga, tepatnya di simpang empat Ngemplak, Dukuh, Sidomukti, Senin (3/1/2022). Satu orang meninggal dunia dalam kejadian itu
Truk tangki nopol L 8736 AK menghantam lima kendaraan bermotor. Selain korban meninggal dunia, kecelakaan juga mengakibatkan dua orang mengalami luka.
 
                                    Kecelakaan bermula ketika truk tangki yang dikemudikan Senawi (48) warga Jalan Brigjen Katamso III/13 Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur melaju dari arah Solo menuju Semarang.
"Sebelum lokasi kejadian, truk tangki mengalami gagal fungsi rem. Laju truk menjadi tak terkendali," Kasat Lantas Polres Salatiga AKP Arfian Risky Dwi Wibowo.
 
                                    Truk tangki selanjutnya menabrak truk kontainer nopol H 8572 QA dan sepeda motor Yamaha Jupiter H 6429 BV yang melaju di depannya. Truk tangki tetap berjalan dan akhirnya menabrak truk Mitsubishi colt diesel nopol H 9485 BC, truk Mitsubishi colt diesel nopol R 9636 M dan sepeda motor Yamaha Mio nopol H 2459 JW yang sedang berhenti di simpang empat Ngemplak, Dukuh, Sidomukti. Sebab saat itu, lampu traffic light sedang menyala merah.
Truk tangki kemudian oleng ke kiri hingga kabinnya patah. Sopir truk tangki terjepit kabin, sehingga mengalami luka di bagian kaki. Sedangkan pengendara motor Yamaha Jupiter, Lilik Juisno (36) warga Kebonagung RT02 RW 01 Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang mengalami luka.
 
                                    Sementara, pengendara sepeda motor Yamaha Mio nopol H 2459 JW yang belum diketahui identitasnya, meninggal dunia. Para korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit. Kecelakaan mengakibatkan arus lalu lintas macet.
Arus lalu lintas di JLS Salatiga dari arah Solo menuju Semarang dialihkan lewat jalur tengah Kota Salatiga. Sebab dua truk yang terguling melintang di tengah jalan dan muatannya berserakan.
Editor: Ainun Najib
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                