Ubah Lahan Kritis Jadi Produktif, Penyuluh Pertanian di Gunungkidul Ini Dapat Kalpataru

GUNUNGKIDUL, iNews.id- Sentuhan lembut perempuan penyuluh pertanian ini mampu mengubah lahan kritis di Kapanewon Rongkop menjadi lahan hijau yang bermanfaat dan lebih produktif. Kerja gigih bersama masyarakat ini menjadikannya menerima penghargaan lingkungan berupa anugerah kalpataru.
Adalah Suswaningsih, Penyuluh Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian Rongkop yang dengan tekun mengajak warga di Kalurahan Karangwuni dan Melikan di Kapanewon Rongkop untuk merubah lahan bebatuan dan tandus serta gersang menjadi produktif.
Bebrapa upaya yang dilakukan Suswaningsih ini di antaranya kegiatan membangun ketahanan konservasi lahan kritis, membangun ketahanan pangan, dan pemanfaatan sumber pangan lokal.
"Fokus pengelolaan lahan pangan yang saya dampingi berada di Kalurahan Karangwuni, sedangkan pengelolaan lahan kritis berada di Kalurahan Melikan Kapanewon Rongkop," katanya kepada wartawan, Senin (25/10/2021).
Dijelaskannya, untuk pemanfaatan lahan non-produktif, dirinya mengajak masyarakat mengembangkan tanaman pangan dan kayu-kayuan serta pengembangan tanaman lokal. Untuk pengolahan hasil pertanian, dilakukan dengan tetap mempertahankan konservasi lahan tersebut.
Kegiatan yang dilakukan ASN di Dinas Pertanian dan Pangan ini tidak main-main. Karena dikembangkan pada lahan seluas 5 hektare untuk jenis tanaman kayu-kayuan, kemudian tanaman pangan dengan sistem tumpangsari dengan luasan wilayah 903,7 meter persegi.
Tidak hanya itu untuk lahan pengembangan konservasi dengan luas 203 hektare.
"Kemudian aktivitas pendampingan lainnya berupa pemanfaatan pekarangan dengan tanaman konsumsi sayuran cabe, sawi, terong dan tanaman konsumsi lainnya 1 hektare," ujarnya.
Untuk usaha ternak juga dilakukan dengan pengembangan penanaman hijauan pakan ternak jenis rumput gajah gluricide, turi dan lain sebagainya. Dari peternakan tersebut, kata dia, juga dilanjutkan pengolahan pupuk yang bermanfaat untuk pertanian. "Jadi ada siklus dari ketersediaan lahan dimanfaatkan berguna keluarga dan untuk ternak dan pupuknya kembali untuk pertanian," ujar dia.
Begitu juga dengan usaha produksi lainnya. Seperti usaha jenang dodol, kripik pisang, yang dikelola melalui KWT (Kelompok Wanita Tani). "Upaya ini saya lakukan sejak 1996 silam. Jadi membutuhkan proses panjang," kata Suswa, sapaan akrabnya.
Kerja keras Suswaningsih ini mendapat apresiasi Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Orang nomor satu di Gunungkidul ini menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaaan yang tinggi kepadanya.
Penghargaan kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan merupakan penghargaan luar biasa.
"Ibu Suswaningsih menjsdi contoh tokoh tokoh yang bermanfaat bagi lingkungan. Saya sampaikan ucapan selamat atas penghargaan Kalpataru dan ini semoga menginspirasi masyarakat di Gunungkidul. Ini juga membanggakan pemkab tentunya," kata pensiunan tentara berpangkat mayor ini
Editor: Ainun Najib