UGM Bentuk Forum Artificial Intelligence untuk Hadapi Eksistensi Teknologi di Masa Depan
YOGYAKARTA, iNews.id- Isu tentang maraknya kemunculan Artificial Intelligence (AI) baru-baru ini menuai banyak pro kontra. AI dibuat dengan tujuan utama memudahkan berbagai aktivitas manusia, namun keberadaannya justru dianggap menghilangkan unsur manusiawi dalam sebuah sistem.
Menanggapi isu tersebut, sejumlah akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan forum diskusi masyarakat untuk berbagai persoalan-persoalan yang timbul akibat dari adanya AI. Forum tersebut hadir lewat seri webinar bertema Artificial Intelligence Society UGM yang digelar secara daring pada Jumat (10/03/2023) kemarin.
"Forum AI Society UGM ini memang khusus dibentuk untuk menanggapi isu AI saat ini. Kami ingin melihat sebenarnya bagaimana saja persoalan AI bisa muncul. Sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, kami mencoba berinisiatif untuk melihat AI dari berbagai sisi," Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran ucap UGM, Prof Dr Wening Udasmoro.
Lebih lanjut Wening mengungkapkan, terdapat tiga komponen utama yang perlu diperhatikan oleh masyarakat di era AI ini. Pertama adalah leadership, tentang bagaimana inklusivitas harus diwujudkan dalam sistem, kedua culture, melalui inovasi dan kolaborasi yang membentuk budaya, dan ketiga adalah kejelasan tujuan dalam setiap langkah.
"Kita ingin AI ini menjadikan kita tetap berada dalam moral-moral dan nilai-nilai yang harus dipertahankan. Jadi jangan sampai dengan adanya AI, ada aspek-aspek ethical yang kita tinggalkan," katanya.
Menurutnya keberadaan AI seharusnya bukan hanya dimanfaatkan untuk mendapatkan kemudahan, namun justru bisa menjadi peluang untuk memunculkan inovasi dan penelitian baru. Untuk mencapai hal tersebut, tentunya diperlukan kerjasama antar stakeholders, termasuk masyarakat, pemerintah, akademisi, dan industri.
Dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIP UGM, Dr. Mardhani Ria Setiawan mengatakan masyarakat saat ini dituntut untuk ikut mengikuti berkembangnya teknologi untuk mencapai tatanan masyarakat yang lebih sejahtera.
"Starting point untuk mendesain advanced techonology map ini adalah berpikir secara global, tidak lagi lokal. Ini juga menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan visi Indonesia di 2045," tuturnya.
Ia menyebut visi menuju dunia dengan AI ini membuka ruang baru yang sangat luas, baik dalam konteks peluang maupun tantangannya. Oleh sebab itu, untuk mencapai ini dia mengatakan jika dibutuhkan kolaborasi dan sinergi yang mumpuni dengan berbagai pihak agar menciptakan lingkungan berteknologi yang baik.
Editor: Ainun Najib