Uji Coba Pembukaan Mal di Sleman, Pengunjung Kesulitan Akses Aplikasi PeduliLindungi

SLEMAN, iNews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan uji coba pembukaan lima pusat perbelanjaan (mal). Setiap pengunjung wajib mengakses aplikasi PeduliLindungi, namun banyak yang kesulitan. 

Uji coba ini telah dilaksanakan sejak 24 Agustus lalu di Jogja City Mal, Hartono Mal, Sleman City Hall, Ambarukmo Plaza dan Transmart.
 
Bupati Sleman Kustini mengatakan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang diterapkan di setiap mal untuk membantu pemerintah dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.  Dari hasil evaluasi masih ditemukan pengunjung yang kesulitan mengakses aplikasi ini.
 
“Butuh waktu bagi masyarakat untuk bisa mengakses aplikasi tersebut,” katanya, Kamis (2/9/2021).

Baca Juga

Tekan Kasus Kematian Covid-19 di Sleman, Pasien Isolasi Harus di Selter Isoter

Pemkab Sleman akan terus melakukan sosialisasi aplikasi PeduliLindungi. Apalagi sudah menjadi ketentuan langsung yang diatur oleh pemerintah pusat dalam perpanjangan PPKM Level 4 hingga 6 September mendatang.
 
"Tentu sosialisasi akan lebih kami gencarkan. Karena ini syarat utama di semua level PPKM," katanya.

Terkait penerapan aturan dan mekanisme prokes di dalam mal, Kustini menyebut semua tempat telah menerapkan sesuai aturan. Dari hasil pantauan di lapangan juga belum ditemukan adanya pelanggaran. Prosentase kunjungan di mal yang diuji coba masih belum maksimal karena batasan usia di atas 12 tahun dan di bawah 70 tahun, sudah divaksin dan memiliki aplikasi. 

Baca Juga

Miliarder Baru Bermunculan di Sleman, Bupati Minta Warga Bijaksana Gunakan Uang

“Tingkat kunjungan baru mencapai 19 persen. Tentu nanti akan semakin meningkat kalau yang divaksin semakin banyak. Harapan saya perekonomian bisa segera pulih ujarnya.
 
Kustini juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Pasalnya meskipun telah ada sejumlah pelonggaran, penerapan protokol kesehatan tetap menjadi poin utama.
 
 

Editor: Kuntadi Kuntadi