Uni Eropa Ancam Sanksi Baru untuk Iran jika Terbukti Bantu Rusia
BRUSSELS, iNews.id - Uni Eropa (UE) mengancam memberikan sanski terhadap Iran jika negara itu terbukti membantu Rusia. Di sisi lain, negara-negara Uni Eropa itu secara aktif juga memberikan bantuan senjata untuk Ukraina.
"Kami akan mencari bukti nyata tentang partisipasi (Iran dalam perang Ukraina)," kata Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell kepada wartawan saat tiba di Luksemburg Senin (17/10/2022) untuk pertemuan para menteri luar negeri UE.
Sebelumnya Ukraina melaporkan gelombang serangan Rusia dengan drone Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir. Namun Iran membantah memasok drone ke Rusia, sementara Kremlin belum berkomentar.
Menurut dua diplomat yang terlibat dalam mempersiapkan pembicaraan di antara para menteri, Uni Eropa bisa memutuskan untuk menerapkan sanksi baru terhadap Iran atas masalah ini. Namun mereka tidak menjelaskan secara rinci keputusan yang dimaksud.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Denmark, Jeppe Kofod mengatakan, Uni Eropa harus bereaksi keras terhadap serangan udara di Kiev baru-baru ini. Drone menyerang gedung-gedung di dekat stasiun kereta api pusat selama jam-jam sibuk pada Senin pagi.
"Apa yang bisa kita lihat sekarang, drone Iran digunakan untuk menyerang Kiev, ini adalah kekejaman," kata Kofod.
Sementara itu UE telah memberlakukan larangan perjalanan ke Iran pada Senin dan membekukan aset sekitar 15 warga Iran.
Mereka dianggap terlibat dalam tindakan keras pemerintah kepada para demonstran yang marah dengan kematian Mahsa Amini (22) dalam tahanan polisi moral.
Prancis dan Jerman sebagai pihak yang terlibat dalam kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran, yakin sanksi baru perlu diterapkan sehubungan dengan drone yang digunakan oleh Rusia. Menurut mereka, bantuan senjata untuk Rusia ini telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Sanksi tambahan UE ke Iran tak akan terbatas pada daftar hitam beberapa individu jika keterlibatan Teheran di perang Rusia di Ukraina terbukti," kata Menteri Luar Negeri Luksemburg, Jean Asselborn.
Editor: Ainun Najib