get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan Maut di Kulonprogo, 2 Motor Tabrakan Tewaskan 1 Orang

Usai Pilpres, Intelektual DIY Serukan Jaga Persatuan dan Kesatuan

Selasa, 07 Mei 2019 - 11:26:00 WIB
Usai Pilpres, Intelektual DIY Serukan Jaga Persatuan dan Kesatuan
Seruan intelektual DIY untuk persatuan dan kesatuan bangsa. (Foto: iNews/Kuntadi).

YOGYAKARTA, iNews.id – Para intelektual di Provinsi DIY yang terdiri dari para rektor, dosen dan para pakar menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Langkah ini menyusul adanya pro dan kontra di tengah masyarakat usai pemilu.

Rektor UGM, Panut Mulyono mengatakan, bangsa ini patut bersyukur karena pelaksanaan pemilu serentak telah berjalan aman, tertib, dan damai. Pelaksanaan pesta demokrasi ini juga sudah sesuai dengan prinsip pemilu yang demokratis, yakni jujur dan adil.

"Dalam perkembangannya, hasil pemilu yang prosesnya berlangsung baik menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat," kata Panut saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/9/2019).

Dia mengatakan, kedua belah pihak saling mengklaim kemenangan secara sepihak. Belakangan tuduhan kepada penyelenggara pemilu yang berbuat curang juga semakin massif. Menurutnya, ada upaya mendelegitimasi hasil pemilu dengan mempersoalkan kredibilitas penyelenggara pemilu.

Menurut dia, pihak yang tidak puas dengan proses dan hasil pemilu, bisa menggunakan cara-cara konstitusional dan diatur dengan hukum. Selain itu, ketika itu para kontestan juga bisa mengawal pelaksaan pemilu.

"Harus bisa menahan diri dari mengeluarkan pernyatan-pernyataan yang bisa memperkeruh suasana dan melahirkan kontroversi di masyarakat," ujar dia.

Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Eddy Suandi Hamid mengatakan, seruan ini diperlukan untuk menenangkan masyarakat. Warga harus diberikan pemahaman yang benar agar tetap beraktivitas seperti biasa.

Saat ini ada sebagian elite menyerukan gerakan-gerakan, yang mana dikhawatirkan menimbulkan keresahan, permusuhan di masyarakat. Seruan ini, kata dia, untuk mengingatkan pihak yang tidak puas, bahwa ada jalur konstitusional.

"Seruan ini bisa mengingatkan agar yang tidak puas harus menempuh jalur konstitusional," katanya.

Sementara itu, Rektor Univeritas Nahdlatul Ulama (UNU) DIY, Purwo Santoso mengatakan, pelaksanaan proses teknis pemilu sudah berlangsung dan masyarakat telah menggunakan hak pilihnya dengan baik,

"Kepercayaan yang sudah diberikan kepada rakyat atas pilihannya patut dihormati," ujar dia.

Sebelumnya, seruan moral para intelektual ini dihadiri oleh para akademisi dan pimpinan perguruan tinggi di DIY. Deklarasi tersebut berlangsung di Balairung UGM Yogyakarta, Senin (6/5/2019).

Editor: Andi Mohammad Ikhbal

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut