get app
inews
Aa Text
Read Next : Sound Horeg Makan Korban, MUI Jatim Ingatkan Kembali Fatwa yang Telah Dikeluarkan

Vaksin Merah Putih Segera Diproduksi Massal usai Dapat Fatwa Halal MUI

Jumat, 11 Februari 2022 - 16:54:00 WIB
 Vaksin Merah Putih Segera Diproduksi Massal usai Dapat Fatwa Halal MUI
Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin ketika datang dalam uji klinis tahap pertama Vaksin Merah Putih, Rabu (9/2/2022). (Foto: Sindonews/Aan Haryono).

JAKARTA, iNews.id - Vaksin Covid produk dalam negeri segera diproduksi massal usai mendapat fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin merah putih buatan PT Biotis  Pharmaceuticals Indonesia bekerja sama dengan Unair akan diproduksi massal Agustus 2022 mendatang. 

"Rencana Agustus nanti masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan vaksin, baik itu primer maupun booster,"kata Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals FX Sudirman kepada wartawan di gedung MUI, Jakarta, Kamis,(10/2/2022).

Dia mengatakan, pihaknya akan memproduksi vaksin dengan target 240 juta per tahun. Seusai vaksin tersebut menerima uji klinis tahap pertama hingga ketiga guna mengetahui apakah vaksin tersebut digunakan untuk vaksin primer atau booster.

"Kapasitas produksi kami adalah 240 juta dosis per tahun kami perkirakan permintaan banyak pihak mulai Agustus (2022) lakukan rilis produk secara massal. Kita berharap emergency usea uthorization (EUA) pada Juli," ujar dia.

Di bagian lain, Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga Surabaya Fedik Abdul Rantam mengatakan vaksin merah putih didesain untuk enam macam pengguna yaitu untuk komorbid, dewasa tua, dewasa muda, remaja, hamil, dan anak.

Pada uji klinik fase 1, BPOM merekomendasikan agar vaksin merah putih digunakan usia dewasa mulai dari 18 tahun ke atas. 

"Karena target fase 1 adalah tentang keamanan bagaimana kira-kira keamanannya jadi thayyibannya. Kalau sudah ditetapkan hasil report baik maka akan lanjut ke dua," ujar dia. 

Kemudian fase kedua akan melihat seberapa kemampuan vaksin untuk menetralisir. Jika sudah terjawab maka akan dilanjutkan ke fase tiga dan hasilnya dievaluasi apakah dapat digunakan untuk booster atau primer.

"Tapi yang jelas target dewasa sementara ini,"ujarnya.

Namun Fedik berharap vaksin tersebut dapat memenuhi vaksin anak di umur tiga sampai enam tahun. Sebab hingga kini vaksin anak masih terbatas pada Sinovac dan Pfizer.

"Semua menunggu fase tiga baru kita untuk putuskan secara bersama spesifik ke umur berapa. Karena beberapa hal yang harus kita penuhi saat ini adalah umur 3-6 tahun belum ada. Kalau 6-12 tahun sudah ada," tutur dia.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut