Viral Sekelompok Remaja Berada di Pasar Bubrah Merapi
SLEMAN, iNews.id-Video remaja yang berada di Pasar Bubrah Merapi beredar di media massa (medsos), Rabu (9/6/2021). Video itu memperlihatkan ada dua remaja bepose di depan tanda Pasar Bubrah, kemudian ada remaja lain yang mengabadikan mereka dengan ponselnya, termasuk mengambil gambar di lingkungannya.
Video berdurasi 20 detik tersebut hingga pukul 16.30 WIB sudah dilihat 7,3 ribu. Di layar video ditulis 'Gabut-gabut tekan pasar Bubrah merapi pie meh lanjut munggah neh ngga wani'.
Video tersebut diunggah ulang oleh akun twitter @B_Saja_Tanpa_ H. Dalam unggahnya mempertanyakan kenapa sekolompok remaja itu bisa naik sampai di tempat ini padahal sekarang Merapi masih sering erupsi.
“Bagaimana bisa, pendaki alay seperti ini bisa lolos masuk ke gunung Merapi yang saat ini masih sering erupsi? Penjagaan seperti apa yang diterapkan di pos pos pendakian untuk memperketat jalur,kok sampai bisa ditembus? Kecelakaan gunung masih sering kali terjadi,”
Dia meminta kepada pihak terkait untuk memperkekat jalur-jalur legal dan ilegal. Filterisasi antara penduduk lereng gunung dengan pendaki yang nekat ngin naik hanya demi medsos.
“Mohon pihak terkait @bpbdjateng @BpbdJogja @pusdalopBYL @PemkabBoyolali @sarklaten @PemkabKlaten @PemkabSleman @BPPTKG kiranya bisa memperketat jalur jalur legal + ilegal. Filterisasi antara penduduk lereng gunung dengan pendaki2 yang nekat ingin naik hanya demi konten medsos,”
Akun itu juga meminta pos jaga pendakian diaktifkan lagi dan lebih mementingkan keselamatan daripada pencitraan di medsos.
“Mengaktifkan kembali pos jaga pendakian untuk meminimalisir kejadian serupa terulang dan menghindari korban jiwa. Berkaca dari insiden jatuhnya korban jiwa di puncak garuda beberapa tahun lalu dan kejadian Kalitalang kemarin, kasus sama, hanya demi pencitraan di medsos,”
“Priotitas keselamatan lebih diutamakan.”
Unggan ini mendapat tanggapan dari @java_mountain, @_gnd dan @ffikkyy.
Akun @java_mountain menulis “Padahal sudah jelas ada himbaun resmi sejak tahun 2018” kemudian @_gnd menulis “glo wong2an turah nyowo nek gabut yo langsung marani pasar bubrah lur, arep tok kancani sisan masang cctv ra? Dan @ffikkyy menuliskan “Waduh cuma dengan peralatan seadanya”.
Menanggapi hal ini, Kasubbag TU TNGM, Ahmadi mengatakan sejak Mei 2018 hingga sekarang jalur pendakian ke Merapi ditutup. Apalagi status Merapi masih level III atau siaga.
Jika melihat video tersebut kemungkinan mereka melalui jalur pendakian Selo Boyolali. Di mana beberapa bulan yang lalu New Selo yang ada di Lencoh, Boyolali dibuka untuk umum, namun masih berada di luar TNGM. Sehingga para pengunjung bisa tracking ke atas, sampai ke papan nama orange Pasar Bubrah yang jaraknya sekitar 600 meter dari titik New Sela.
“Jadi itu diluar TNGM, masih berada di perkebunan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut Ahmadi menjelaskan jika melihat video tersebut, mereka hanya ingin naik ke Merapi tidak bisa gagal dan hanya sampai disitu. Itu poinnya dari tulisan di video. Mereka sebenarnya hanya mencaption tulisan yang ada tulisannya Pasar Bubrah. Tetapi masih jauh di bawah.
“Kemungkinan mereka hanya naik tracking biasa dari New Selo. Sebab melihat perlengkapan dengan kostumnya tidak menunjukkan akan nak ke atas,” ujarnya.
Selain itu di tempat itu juga sudah ada tracingnya berupa jalan cor, sehingga mudah sampai ke tempat tersebut. Mereka mungkin hanya ingin mencoba sampai ke tempat itu lalu difoto seakan-akan mau naik ke Merapi. Ini yang harus dipertegas.
“Tapi kami sebagai petugas TNGM memastikan itu tidak berada di kawanan TNGM. Tapi untuk skala radius memang menyalahi,” tandasnya.
Ahmadi menambahkan TNGM sendiri sebenarnya sudah melakukan sosialiasi secara berkala tetang larang pendakian ini, termasuk tiap bulan patroli rutin dan memiliki mitra di beberapa desa, yang siap menyampaikan jika ada yang nekat naik. Termasuk masasang spanduk dan papan informasi tidak boleh naik sudah dipasang sejak tahun 2018.
“Karena itu kami akan mengintensifkan lagi koordinasi dengan masyarat. Sebab New Selo sudah buka dan menjadi pintu masuk pendakian ke Merbabu dan Merapi,” jelasnya.
Editor: Ainun Najib