get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

Volume Penumpang Tunjukkan Tren Kenaikan Usai Relaksasi Syarat Perjalanan

Sabtu, 12 Maret 2022 - 17:02:00 WIB
 Volume Penumpang Tunjukkan Tren Kenaikan Usai Relaksasi Syarat Perjalanan
Jumlah penumpang dari berbagai moda transportasi massal menunjukkan tren kenaikan. (Foto : Antara)

YOGYAKARTA, iNews.id - Kementerian Perhubungan menyebut jumlah penumpang dari berbagai moda transportasi massal menunjukkan tren kenaikan. Ini setelah diterapkan kebijakan relaksasi syarat perjalanan dalam negeri yang tidak lagi mewajibkan tes antigen/PCR.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan Kementerian Perhubungan akan terus memantau volume pergerakan pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi massal untuk mengetahui secara pasti jumlah kenaikan penumpang.

Untuk angka pastinya belum ada tetapi jika dilihat kondisi di stasiun dan bandara, sudah ada kenaikan volume penumpang. Kami akan lihat bagaimana perkembangannya dalam sepekan ke depan,"  kata  Adita Irawati di sela kunjungan di Balai Yasa Yogyakarta, Sabtu (12/3/2022).

Meskipun diberlakukan kebijakan relaksasi syarat perjalanan, namun Adita tetap meminta penumpang dan operator moda transportasi untuk lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan.

“Memang ada kebijakan relaksasi yang dilakukan, tetapi operator moda transportasi harus bisa memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik. Prokes tidak bisa ditawar,” katanya.

Penerapan kebijakan relaksasi syarat perjalanan diberlakukan dengan berbagai pertimbangan seperti capaian vaksinasi di Indonesia yang sudah cukup tinggi dan dimulainya vaksinasi dosis penguat.

Selain itu, masyarakat dinilai mulai terbiasa dengan pola atau aturan perjalanan di masa pandemi yaitu menerapkan protokol kesehatan saat bepergian.

Pola pergerakan masyarakat sejak relaksasi syarat perjalanan diberlakukan juga akan menjadi bahan kajian Kementerian Perhubungan untuk menetapkan kebijakan pada masa mudik Lebaran.

“Secara teknis, dari sisi transportasi kami selalu siap menyambut Ramadhan dan nanti mudik Lebaran,” katanya.

Terkait dengan penerapan kebijakan syarat perjalanan saat mudik Lebaran, Adita menyebut akan dibahas lintas sektor dengan kementerian lain yang terkait.

Kementerian Perhubungan juga akan melakukan kajian terkait animo masyarakat untuk mudik Lebaran sebagai bagian dari pertimbangan dalam menyesuaikan kebijakan.

“Misalnya jumlah sarana prasarana yang harus disiapkan dikaitkan dengan pengaturan kapasitas atau akan ada lagi surat kesehatan. Masih akan dibahas dan dikoordinasikan lintas sektor. Bagaimana keputusannya, ditunggu saja,” katanya.

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta Supriyanto mengatakan belum nampak peningkatan volume penumpang yang signifikan usai diberlakukan relaksasi syarat perjalanan.

“Mungkin karena kebijakan itu diterapkan saat weekday, jadi belum nampak perubahan yang signifikan. Masih sekitar 6.000-7.000 penumpang per hari,” katanya.

Saat ini, layanan tes antigen di sejumlah stasiun di Daop 6 juga masih dibuka untuk memberikan pelayanan kepada calon penumpang yang baru menjalani vaksinasi dosis satu atau bagi penumpang yang tidak bisa menjalani vaksinasi karena alasan medis.

“Di Stasiun Tugu Yogyakarta, sekarang rata-rata melayani tes antigen 50 penumpang setiap hari. Jauh berbeda saat syarat masih diberlakukan. Bisa mencapai 800 orang per hari atau 1.500-1.800 penumpang saat weekend,” katanya.

Begitu pula dengan KRL Yogyakarta-Solo juga belum menunjukkan kenaikan signifikan meskipun kapasitas angkut sudah dinaikkan menjadi 60 persen. Rata-rata penumpang saat akhir pekan sekitar 10.000-12.000 orang.

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut