Wacana PTM 50 Persen Timbulkan Gejolak, Orang Tua Siswa Ingin Prokes yang Diperketat

GUNUNGKIDUL, iNews.id – Melonjaknya kasus Covid-19 yang diikuti dengan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen menimbulkan gejolak di masyarakat. Kebijakan itu dirasa kurang tepat untuk pembelajaran siswa.
“Kalau PTM 50 persen itu pembelajaran tidak maksimal. Lebih baik tetap 100 persen dengan protokol kesehatan lebih ketat,” ujar Dewi salah seoran wali siswa.
Kebijakan pembelajaran 50 persen, justru akan membebani orang tua. Tidak hanya menyita waktu namun juga menguras tenaga. Mereka harus mengajari anaknya, sehingga banyak kegiatan lain yang tertunda.
“Beban orang tua juga bertambah harus mengajari, padahal tidak semuanya punya waktu luang,” kata Dewi.
Salah satu guru di Gunungkidul, Agus Suroyo mengatakan, sekolah pada prinsipnya siap menyesuaikan degan kebijakan yang dibuat pemerintah. Namun mereka ingin kebijakan harus ditelaah dan dikaji secara mendalam.
“Efektivitas pembelajaran dengan PTM 50 persen harus dikaji, karena sekolah juga repot mengatur teknis pelaksanaan,” katanya.
Pembelajaran tatap muka full 100 persen, juga baru dilaksanakan selama satu bulan. Sekolah juga siap melaksanakan protokol kesehatan yang lebih ketat kepada siswa. Apalagi mayoritas peserta didik dan tenaga kependidikan juga sudah mendapatkan vaksinasi.
“Jadi perlu dikaji, apakah benar PTM 100 persen itu menjadi penyebab sebaran Covid-19 lebih luas,” katanya.
Editor: Kuntadi Kuntadi