Warga Jogja Sudah Bisa Gunakan Embung Giwangan untuk Liburan Akhir Pekan

YOGYAKARTA, iNews.id - Warga Yogyakarta (Jogja) kini sudah bisa menggunakan Embung Giwangan meski pembangunan belum selesai 100 persen. Rencananya, lokasi itu akan dikembangkan menjadi Taman Pintar 2 atau Taman Budaya Yogyakarta. 

"Sudah bisa digunakan, asalkan ada pemberitahuan ke kami sehingga paling tidak pemanfaatannya bisa terpantau,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Taman Budaya Yogyakarta, Retno Yuliani, Minggu (23/10/2022).

Baca Juga

Inikah Pohon Keraton Paling Istimewa di Yogyakarta? Kesaktian Bisa Hilang saat Melewatinya

Dia menambahkan, pembangunan Embung Giwangan memang dilakukan secara bertahap.

"Karena membutuhkan anggaran yang cukup besar sehingga pembangunan fisik dilakukan sesuai kemampuan anggaran," katanya.

Baca Juga

Liburan ke Pantai Wediombo Yogyakarta, Asyik Berenang di Batuan Kawah Bekas Gunung Berapi

Lebih lanjut dia mengatakan, tahun anggaran 2022, bahkan tidak ada tambahan pembangunan fisik yang dilakukan di Embung Giwangan. Sehingga fasilitas yang ada juga masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu embung, jogging track, toilet, musala, dan lampu penerangan.

“Sebenarnya, masyarakat juga bisa memanfaatkan pada akhir pekan. Misalnya untuk olahraga ringan atau senam hingga kegiatan komunitas," kata dia.

Baca Juga

Pesona Pantai Ngobaran Yogyakarta, Ada Pemandangan Unik saat Air Laut Surut hingga Suasana Bali

Retno melanjutkan, penggunaan embung untuk kegiatan masyarakat belum dipungut biaya, tetapi masyarakayn tetap diminta memperhatikan kebersihan dan keamanan embung selama acara digelar.

Hingga saat ini, realisasi fisik pembangunan Taman Budaya di Embung Giwangan baru tercapai sekitar 30 persen.

Baca Juga

Mengenal Ratu Boko di Yogyakarta, Istana Megah di Atas Bukit Paling Ditakuti pada Masanya

Pada tahun anggaran 2023, Retno mengatakan, berencana melanjutkan pembangunan fisik di Embung Giwangan yaitu panggung terbuka untuk kegiatan pentas seni dan budaya serta penanda menggunakan dana keistimewaan.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto