Waspadai Covid-19, Pedagang Pasar di Kulonprogo Dirapid Test

KULONPROGO, iNews.id – Dinas Kesehatan Kulonprogo, akan menggelar rapid test massal menyasar pedagang di pasar tradisional dan pegawai swalayan. Ini merupakan bentuk kewaspadaan terhadap Covid-19.
“Kita akan lakukan rapid test massal bagi pedagang di Pasar Wates, Bendungan, Sentolo dan beberapa swalayan,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kulonprogo, Ananta Kogam, di sela menerima bantuan alat kesehatan dari BUMN yang dikawal oleh anggota DPR asal DIY Subardi, di Pemkab Kulonprogo, Senin (18/5/2020).
Rencana rapid test massal ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lama, sebelum muncul klaster Indogrosir. Sasarannya nanti ada sekitar 500 spesimen dari pedagang dan pegawai swalayan hingga pengunjung. Khusus pengunjung akan dilakukan screening lebih ketat.
“Pelaksanaannya di Puskesmas Wates, Puskesmas Sentolo 2 dan di Puskesmas Pengasih 1 dan Puskesmas Pengasih 2. Satu lagi di laboratorium kesehatan daerah,” ujarnya.
Teknis pelaksanaan, dengan mengundang pedagang dan karyawan swalayan, yang datanya sudah ada. Mereka dijadwal dengan waktu yang sudah ditentukan dengan jeda waktu. Jika ada yang reaktif akan langsung dibawa ke RSUD Wates untuk menjalani swab.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI asal DIY Subardi, menyerahkan bantuan dari BUMN kepada Bupati Kulonprogo, Sutedjo, disaksikan GM PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnomo dan perwakilan dari PT Waskita Karta dan PT TWC.
Bantuan yang diserahkan terdiri atas APD Disposable 76 Pcs, APD lengkap sebanyak 8 set, masker sebanyak 34 boks dan sepatu medis sebanyak 8 unit. Bantuan ini diberikan untuk RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang yang menjadi rumah sakit rujukan.
“BUMN telah membentuk gugus tugas Covid-19. Hari ini kita bagikan APD di Kulonprogo,” ujar Subardi.
Sebelumnya, politisi Nasdem ini sudah menyalurkan bantuan Kota Yogyakarta, Sleman, Gunungkidul, dan Bantul.
Bupati Kulonprogo Sutedjo menyambut baik bantuan ini untuk mendukung penanganan Covid-19. Pemkab Kulonprogo terus waspada, karena potensi penambahan ksus masih ada.
Editor: Kuntadi Kuntadi