get app
inews
Aa Text
Read Next : BNPB Modifikasi Cuaca di Jabar, Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem

Wilayah Diguyur Hujan saat Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG

Selasa, 03 Agustus 2021 - 20:23:00 WIB
Wilayah Diguyur Hujan saat Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG
BMKG prediksikan hujan akanm guyur wilayah DIy tiga hari ke depan (Foto: Ilustrasi/Ist)

YOGYAKARTA, iNews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan ada peningkatan curah hujan di wilayah DIY. Ini terjadi karena gangguan cuaca berupa anomali suhu permukaan laut. 

“Ada peningkatan curah hujan yang salah satunya dipengaruhi suhu permukaan laut yang cukup hangat di perairan Selatan Jawa sehingga memicu terbentuknya awan-awan hujan,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Sleman BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas dihubungi di Yogyakarta, Selasa (3/8/2021). 

Potensi hujan sampai tiga hari ke depan bakal mengguyur wilayah Kapanewon Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Nanggulan, Kokap, Temon, Panjatan, Wates, Galur (Kulonprogo). Sedangkan di Kabupaten Sleman akan mengguyur Kecamatan Turi, Cangkringan, Pakem, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Seyegan, Minggir, Mlati, Depok, Kalasan. 

Potensi hujan juga bakal terjadi di Kapanewon Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, Girisubo di kabupaten Gunungkidul. Sedangkan di wilayah Bantul berpotensi terjadi di Kapanewon Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Sanden, Srandakan, Kretek. 

Berdasarkan analisis curah hujan pada Mei 2021, hampir sebagian besar wilayah DIY memasuki musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga September 2021. Namun pada Juni dasarian ketiga curah hujan di DIY justru mengalami peningkatan signifikan. Demikian pula pada Juli juga terjadi peningkatan curah hujan meski tidak sebesar Juni.

“Agustus dan September 2021 juga diperkirakan ada peningkatan curah hujan yang sifatnya di atas normal, namun masih masuk kriteria musim kemarau karena curah hujan masih di bawah 150 mm,” kata Reny.

Kondisi anomali suhu muka laut di sekitar perairan selatan DlY masih hangat yakni positif 1,5-2,5 derajat Celsius dibandingkan dengan suhu normal antara 28 sampai 29 derajat Celsius. Kondisi ini berpotensi memicu terbentuknya awan-awan hujan.

Selain itu, Indeks ENSO (El-Nino Southern Oscilation) masih netral yang diperkirakan berlangsung hingga September 2021. Demikian pula Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) juga masih dalam kisaran negatif yang berdampak pada penambahan suplai uap air.

"Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini dan prakiraan curah hujan tiga bulan ke depan, kondisi iklim di wilayah DIY pada 2021 umumnya lebih basah dibandingkan dari normalnya," kata dia.

Berdasarkan atas analisis ini, di wilayah DIY pada Agustus 2021 curah hujan berkisar 0-50 mm per bulan (kategori rendah). Sedangkan pada September 2021 prakiraan curah hujan berkisar 10-150 mm per bulan (kriteria rendah-menengah). Sementara bulan Oktober berkisar 101-300 mm per bulan (kriteria menengah) dengan sifat hujan pada umumnya diprakirakan normal. 

Editor: Kuntadi Kuntadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut