get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Gunungkidul Ini Jadi Favorit Wisatawan Lokal, Cocok untuk Weekend Trip

Yuni Astuti Serukan Koti Mahatidana PP Lawan Klitih

Jumat, 10 Februari 2023 - 08:39:00 WIB
Yuni Astuti Serukan Koti Mahatidana PP Lawan Klitih
Komandan Koti Mahatidana Pemuda Pancasila (PP) DIY Yuni Astuti. (Foto : Ist)

YOGYAKARTA, iNews.id- Kasus kekerasan jalanan atau klitih kembali terjadi di Yogyakarta. Kasus klitih terbaru terjadi pada Selasa (7/2/2023) dinihari sekitar pukul 04.00 WIB di Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta atau tepat di depan Istana Negara Gedung Agung dan sekitar 200-an meter dari Polresta Yogyakarta.

Menanggapi kasus tersebut, Komandan Koti Mahatidana Pemuda Pancasila (PP) DIY Yuni Astuti angkat bicara. Yuni Astuti menilai aksi klitih yang terjadi di Kawasan Titik Nol Kilometer itu mencoreng wajah Kota Yogyakarta yang merupakan Kota Wisata.

Yuni Astuti menyebut Kawasan Titik Nol Kilometer ini merupakan salah satu ikon tempat wisata di Kota Yogyakarta. Kawasan Titik Nol menjadi salah satu tempat favorit yang dikunjungi oleh wisatawan.

"Ini sudah tidak main-main lagi. Pelaku klitih ini berani beraksi di kawasan wisata yang jadi jantungnya Yogyakarta. Kawasan Titik Nol Kilometer ini jaraknya hanya kurang lebih 50 meter dari Istana Presiden. Tidak jauh juga lokasinya dari Keraton Yogyakarta," kata Yuni Astuti, Jumat (10/2/ 2023)

Yuni Astuti mengatakan jika sudah waktunya pelaku klitih ini menjadi musuh bersama masyarakat Yogyakarta. Terlebih, saat ini sasaran dari klitih bukan lagi sesama anggota geng pelajar tapi sudah ke masyarakat umum.

"Klitih ini harus jadi musuh bersama. Mau sampai kapan kenyamanan dan keamanan masyarakat menjadi taruhannya. Ingat, Kota Yogyakarta itu jargonnya Berhati Nyaman," kata dia.

"Kalau sudah seperti ini apakah Kota Yogyakarta masih Berhati Nyaman?" ujar Yuni Astuti.

Yuni Astuti menilai penindakan hukum yang tegas serta terukur menjadi salah satu solusi utama dari masalah klitih. Jangan sampai, lanjut Yuni Astuti, ada kesan jika pelaku klitih bebas berkeliaran karena kurang tegasnya penanganan hukum.

"Pelaku klitih ini mau usianya di bawah umur atau bukan tapi kelakuannya tidak mencerminkan usianya. Mereka itu bengis dan kejam dalam mengeksekusi korbannya. Korban luka hingga meninggal dunia sudah sering berjatuhan karena kasus klitih ini," ucap Yuni Astuti.

Sepanjang ia ketahui  selama ini belum pernah ada pelaku klitih yang ditangkap dengan kondisi ditembak kakinya. Selalu setiap dirilis oleh polisi kondisinya baik-baik saja. Dia menilai seharusnya polisi berani tegas dan menembak di tempat para pelaku klitih ini.

"Tindakan tegas ini agar ada efek jera bagi para pelaku dan calon-calon pelaku klitih," kata ketua DPW Perindo DIY ini.

Yuni Astuti menyarankan agar petugas kepolisian menguatkan dan meningkatkan intensitas patroli di malam hari. Hal ini penting untuk memberikan rasa aman pada warga di DIY.

"Patroli malam hari harus ditingkatkan. Jangan sampai kendor karena kalau kendor pasti kejadian lagi. Kalau kekurangan personel untuk patroli, kami Koti Mahatidana Pemuda Pancasila DIY siap untuk dilibatkan," tutur Yuni Astuti.

Pihaknya mengajak pada para anggota Koti Mahatidana Pemuda Pancasila DIY untuk membantu petugas kepolisian menjaga DIY dari tindakan klitih. Klitih adalah musuh bersama.  "Kami siap melawan,"ujarnya.  

Editor: Ainun Najib

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut