BANTUL, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat ada 4.382 kepala keluarga atau sekitar 19.722 jiwa yang kesulitan mendapatkan air bersih dampak kemarau panjang. Mereka tersebar di tujuh kapanewon di 12 kalurahan dan 24 dusun.
Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan, mereka telah menyalurkan 2.475.000 liter air bersih untuk warga terdampak kekeringan. Penyaluran air bersih melalui BPBD Bantul, Tagana, PMI dan donasi lainnya.
“Tujuh kapanewon ini meliputi Kapanewon Dlingo, Pajangan, Kasihan, Piyungan, Pleret, Pundong dan Imogiri,” ujarnya, Rabu (27/09/2023).
Dia menyebut, dari tujuh kapanewon tersebut paling banyak disalurkan ke Kapanewon Dlingo sebanyak 1,3 juta liter, untuk 2.097 KK atau 9.850 jiwa. Sedangkan wilayah paling terdampak kekeringan di Kapanewon Dlingo adalah Kelurahan Terong.
Luk Luk mengatakan, jumlah warga terdampak kekeringan akan terus bertambah mengingat musim kemarau masih lama. Dari proyeksi BMKG kemarau akan berlangsung sampai November 2023 mendatang.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait