Sebelumnya Kulonprogo beberapa tahun lalu sudah mengirimkan trasnmigran ke Mahalona. Mereka sukses mengelola lahan pertanian padi dan lada.
Sementara itu, Suparlan mengaku sudah mantap mengadu nasib menjadi seorang transmigran. Hal ini tidak lepas dari kondisi ekonomi keluarga dan keterbatasan lahan milik orang tuanya.
“Sebelumnya kerja serabutan, karena lahan terbatas dan kondisi ekonomi,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait