Sementara aktivitas kegempaan, dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 1 kali gempa Awanpanas Guguran (APG), 92 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 543 kali gempa Fase Banyak (MP), 9 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 1.128 kali gempa Guguran (RF), dan 27 kali gempa Tektonik (TT).
"Pada tanggal 30 Juni 2023 pukul 19.58 WIB terjadi gempa tektonik yang dirasakan di semua Pos Pengamatan. Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ujarnya.
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 14 mm/jam selama 25 menit di Pos Ngepos pada tanggal 1 Juli 2023. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatanbarat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan Iontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," tuturnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait