Ilustrasi. (dok iNews)

YOGYAKARTA, iNews.id – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta bertekad menjaga inflasi 2018 tetap rendah. Tahun ini mereka menargetkan inflasi tahunan di angka sekitar 3,3%, dengan nilai deviasi 1%. Target yang ditetapkan TPID DIY itu di bawah target nasional sebesar 3,5% dengan deviasi 1%.

“Tiga tahun ini nilai inflasi DIY cukup rendah. Kami menargetkan laju inflasi tahunan di kisaran 3,5%. Angka ini di bawah target inflasi nasional,” kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Sri Fitrian di kantornya, Senin (19/02/2018).

Sri menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, setiap anggota TPID DIY harus meningkatkan kewaspadaan dalam pengendaian inflasi. Salah satunya dengan memberikan wawasan dan pemahaman anggota TPID melalui kegiatan capacity building.

Peningkatan inflasi kerap terjadi ketika menjelang hari raya keagamaan. Karena itu, pada periode di luar hari raya perlu ada pencermatan di lapangan. Semua pihak harus memahami mekanisme pengendalian inflasi sebagai dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Inflasi yang tinggi dapat menurunkan daya beli, memperlebar kesenjangan pendapatan, menghambat investasi produktif, mengurangi kemampuan masyarakat untuk menabung, dan menurunkan daya saing. “Perlu pemahaman mengenai inflasi dan upaya-upaya pengendaliannya,” katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) JB Priyono mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan nilai inflasi. Mulai dari harga sembako, papan, sandang sampai dengan angkutan dan bumbu dapur. Berbagai faktor lain yang kerap ikut mempengaruhi yakni masuk tahun ajaran baru, wisata, serta kunjungan wisaatawan.

Sementara Kepala Bulog Divisi Regional DIY, Miftahul Ulum mengatakan, pihaknya banyak terlibat dalam pengendalian nilai inflasi. Salah satu tugas yang diemban Bulog yakni mewujudkan ketahanan pangan. Termasuk mekanisme pelaksanaan stabilisasi harga pangan. “Kami juga rutin menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga pangan di lapangan,” ujar Miftahul.

Harga berbagai komoditas di pasaran setiap harinya selalu dipantau Disperindag DIY. Jika terjadi perubahan, mereka langsung berkoordinasi untuk menekan harga pasar dengan kegiatan operasi pasar. Di pekan pertama Februari ini, harga komoditas cabe mengalami peningkatan cukup tinggi. Untuk cabe rawit merah mencapai Rp49 ribu, sedangkan cabai hijau Rp25 ribu. Harga ini terus mengalami kenaikan sejak beberapa hari terakhir.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network