Nelayan Bantul menepikan perahu menjauh dari bibir pantai agar tidak terkena terjangan gelombang pasang. (Foto: istimewa)

BANTUL, iNews.id - Nelayan Pantai Selatan Pulau Jawa, khususnya di pesisir Bantul masih mempercayai mitos dan kisah penguasa Nyi Roro Kidul. Sejumlah nelayan memiliki pantangan untuk libur atau berhenti melaut.  

Di sepanjang pantai selatan DIY, terutama di Kabupaten Bantul, ada dua hari yang disakralkan bagi nelayan dan tidak diperkenankan untuk melaut. Dua hari tersebut adalah Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon

Nelayan asal Pantai Samas, Kalurahan Srigading Kapanewon Sanden Bantul Tri Mulyadi mengatakan, kepercayaan hari naas bagi nelayan sudah dipercaya sejak dulu. Mereka tidak akan melaut pada hari Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon.

"Sejak simbah saya, sejak pantai Samas itu pertama kali digunakan melaut kalau Jumat Kliwon itu sepanjang hari, kalau Selasa Kliwon dilarang melaut pagi hari, itu sudah sejak dulu. Tidak hanya di bulan Suro saja," tutur Tri, Rabu (3/8/2022). 

Larangan ini disepakati oleh nelayan sejak dulu dari Pantai Pandansimo hingga ke pantai di Gunungkidul. Setiap hari Jumat Kliwon, semua perahu milik nelayan harus diparkirkan dan tidak boleh ada yang melaut mencari ikan. Tak hanya nelayan yang mencari ikan dengan perahu, nelayan yang mencari ikan dari pinggir pantai menggunakan jaring eretpun dilarang beraktivitas mencari ikan.

"Menurut simbah dahulu, itu untuk menghormati Simbah Penguasa Laut Selatan, Nyai Roro. Kalau dilanggar pasti ada kejadian negatif melanda," ujar dia.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network