SURABAYA, iNews.id - Inilah 3 jalur alternatif Jogja Surabaya menjadi topik yang banyak dicari para pengendara menjelang musim liburan dan akhir pekan panjang. Perjalanan antara Yogyakarta dan Surabaya yang berjarak sekitar 330 kilometer ini sering kali mengalami kepadatan di beberapa titik, terutama di jalur utama seperti Solo–Ngawi–Surabaya.
Dengan meningkatnya volume kendaraan, banyak pengemudi memilih jalur lain yang lebih lengang, aman, dan tetap nyaman untuk dilewati, baik menggunakan mobil pribadi, bus, maupun sepeda motor.
Jalur Utama Jogja–Surabaya
Sebelum membahas jalur alternatif, perlu diketahui bahwa rute utama yang biasa ditempuh dari Yogyakarta ke Surabaya melewati Kota Klaten, Solo, Sragen, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Jombang, dan Mojokerto sebelum akhirnya tiba di Surabaya. Rute ini bisa ditempuh melalui Jalan Nasional III atau Tol Trans Jawa dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 6–8 jam tergantung kondisi lalu lintas.
 
Namun, saat arus kendaraan meningkat seperti saat mudik Lebaran, Natal, atau libur panjang—beberapa titik seperti Simpang Klaten, Karanganyar, dan perbatasan Nganjuk–Jombang kerap macet. Karena itu, muncul sejumlah jalur alternatif yang bisa dipilih pengendara untuk memperlancar perjalanan.
3 Jalur Alternatif Jogja Surabaya
1. Jalur Alternatif via Purworejo – Kebumen – Purwokerto – Banyumas – Nganjuk
Rute pertama ini cocok bagi Anda yang ingin menikmati perjalanan dengan suasana pegunungan dan pedesaan yang masih asri. Dari Yogyakarta, pengemudi dapat menuju Purworejo, kemudian ke arah Kebumen melalui jalur selatan Jawa Tengah. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Purwokerto – Banyumas – Ajibarang, sebelum menuju Kertosono dan masuk ke Tol Trans Jawa menuju Surabaya.
Kelebihan jalur ini adalah pemandangannya yang indah, udara yang sejuk, serta lebih banyak tempat peristirahatan alami di sepanjang jalan. Kekurangannya, waktu tempuh bisa sedikit lebih lama, yakni sekitar 8–9 jam, karena banyak jalan berkelok dan tanjakan di wilayah Banyumas. Namun, jalur ini tetap direkomendasikan bagi Anda yang ingin berkendara santai sambil menikmati panorama Jawa bagian selatan.
2. Jalur Alternatif via Gunungkidul – Wonogiri – Ponorogo – Madiun
Jalur kedua ini menjadi favorit banyak pengendara roda dua maupun mobil pribadi karena relatif lebih sepi dibanding jalur utama. Dari Yogyakarta, Anda bisa mengambil arah Gunungkidul melalui Wonosari, lalu lanjut ke Pracimantoro (Wonogiri). Dari sana, perjalanan diteruskan ke Ponorogo – Madiun – Caruban – Nganjuk, hingga akhirnya masuk ke Tol Kertosono–Surabaya.
Rute ini dikenal memiliki kontur jalan yang menantang, dengan tanjakan dan turunan khas wilayah selatan. Namun, kondisi aspalnya sebagian besar sudah mulus dan lebar, terutama di jalur Wonogiri–Ponorogo yang telah diperbaiki beberapa tahun terakhir. Jalur ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang ingin menghindari kemacetan Solo–Sragen, sekaligus menikmati suasana pedesaan Jawa Timur yang khas.
Selain itu, jalur ini juga dekat dengan beberapa destinasi wisata seperti Goa Pindul (Gunungkidul), Telaga Ngebel (Ponorogo), dan Alun-Alun Madiun. Jadi, Anda bisa sekaligus berwisata sambil menuju Surabaya.
3. Jalur Alternatif via Magelang – Temanggung – Wonosobo – Kediri
Opsi ketiga ini cocok bagi Anda yang ingin berkendara sambil menikmati udara pegunungan dan pemandangan alam yang menakjubkan. Dari Jogja, Anda dapat melintasi Magelang – Secang – Temanggung, lalu menuju Wonosobo – Banjarnegara – Blitar – Kediri, sebelum akhirnya sampai di Surabaya.
Rute ini tergolong panjang dan berliku, namun suasananya sejuk dengan banyak rest area alami seperti warung kopi, penginapan sederhana, dan titik wisata. Jalanan di kawasan Temanggung–Wonosobo cukup menantang, tapi sudah banyak diperlebar dan diaspal ulang. Jalur ini juga menjadi favorit bagi komunitas touring dan adventure karena menawarkan tantangan sekaligus keindahan panorama alam.
Tips Aman Melalui Jalur Alternatif Jogja–Surabaya
Sebelum memutuskan lewat jalur alternatif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan Anda tetap aman dan nyaman:
- Pastikan kondisi kendaraan prima. Periksa oli, rem, ban, dan bahan bakar sebelum berangkat. Jalur alternatif sering kali jauh dari pom bensin besar.
 - Gunakan GPS offline atau peta digital. Di beberapa titik pegunungan seperti Ponorogo dan Wonosobo, sinyal ponsel bisa hilang.
 - Berangkat pagi hari. Jalur selatan Jawa cenderung minim penerangan di malam hari, jadi sebaiknya hindari perjalanan malam.
 - Istirahat secara berkala. Jangan memaksakan diri untuk terus berkendara lebih dari 3 jam tanpa jeda.
 - Perhatikan cuaca. Saat musim hujan, beberapa ruas jalan seperti Wonosobo–Banjarnegara rawan longsor dan genangan air.
 
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait