Pengelola alat berat Joko Purwanto mengatakan, upaya evakuasi sulit dilakukan karena air sangat tinggi dan deras. Evakuasi baru dilakukan setelah air surut setelah ditunggu delapan jam.
“Kalau banjir sudah biasa, baru kali ini paling besar,” katanya.
Kapolsek Galur Kompol Budi Kustanto mengatakan, kendaraan ini terjebak banjir kiriman dari atas. Hal ini menjadikan debit Sungai Progo meningkat dan menyebabkan banjir dan merendam alat berat dan truk. Selain kendaraan, banjir juga menenggelamkan karamba milik warga dan sejumlah peralatan tambang.
“Kalau kendaraan tidak sampai hanyut hanya terendam,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait