Selain itu, lanjut Fikri, minyak goreng dari mikroalga ini kaya akan zat gizi sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Jody Ashrib mengatakan jika dibandingkan dengan tanaman konvensional, mikroalga memiliki laju fotosintesis yang lebih cepat sehingga waktu panennya lebih singkat, mampu menyerap lebih banyak karbondioksida di udara, tidak memakan banyak lahan, dan kaya akan zat gizi.
"Chlorella vulgaris adalah salah satu spesies mikroalga yang sering dikultivasikan untuk diambil lipidnya sehingga pada umumnya mikroalga ini dimanfaatkan sebagai bahan baku biofuel,” katanya.
Jody menuturkan bahwa mikroalga mengandung banyak zat gizi yang bermanfaat seperti berbagai macam asam lemak esensial seperti palmitic acid, myristic acid, linoleic acid, eicosatrienoic acid, erucic acid, nervonic acid, dan oleic acid.
Mikroalga, kata dia, juga mengandung karbohidrat, protein, klorofil a dan b, serta antioksidan berupa karotenoid.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait