4. Warga Teriakan 'Jogja Bersatu'
Salah satu titik bentrok yang terpantau adalah di Jalan Tamansiswa sisi selatan LP Kelas II A Yogyakarta atau Lapas Wirogunan dan pintu gang Surokarsan. Batu-batu hingga berbagai macam pecahan kaca terlihat nampak berserakan di jalanan aspal.
Teriakan 'Jogja Bersatu' membahana diserukan massa yang mencoba memukul mundur anggota perguruan bela diri. Mereka mempersenjatai diri dengan berbagai peralatan sembari tetap mengenakan helm. Para ojek online juga terlihat membaur dengan warga yang ingin mengusir anggota perguruan bela diri dari kawasan Tamansiswa. Tembakan peringatan berkali-kali terdengar. "Tadi sekitaran maghrib (ricuh). Lempar-lemparan tadi," kata Wardi (49), salah seorang warga sekitar.
5. Kapolda DIY Turun ke Lapangan Temui Ratusan Massa Bentrok
Untuk meredam kericuhan massa semakin membesar, Kapolda DIY Irjen pol Suwondo Nainggolan sampai terjun ke lapangan menemui ratusan warga yang ikut dalam bentrokan.
"Saya akan memastikan kericuhan tidak akan semakin berkepanjangan dan kami, kepolisian akan mengawal kelompok PSHT agar tidak menimbulkan kericuhan di tempat lain," kata Kapolda.
Bentrokan massa pecah di sejumlah titik di Kota Yogyakarta pada Minggu (04/6/2023) diduga kuat terjadi antara massa salah satu suporter sepakbola di Jogja dan kelompok pencak silat.
6. Massa Tawuran Jogja Dievakuasi dengan 16 Truk Dalmas
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan dengan menggunakan 16 truk Dalmas, anggota perguruan bela diri berhasil dievakuasi ke Mapolda DIY. "Situasi sudah kondusif dan sementara berangsur normal,"ujar Kapolda, Minggu (4/6/2023) tengah malam.
Kapolda menghimbau kepada warga agar tidak terprovokasi untuk melakukan sebuah kegiatan yang bisa mengakibatkan tindakan kriminal yang menambah situasi keamanan atau ketertiban masyarakat di seluruh wilayah baik yang di Jogja maupun yang di luar wilayah Jogja. Sepeda motor yang digunakan para anggota perguruan bela diri juga bakal dievakuasi ke Mapolda DIY.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait