Petugas Peternakan melakukan penanganan penyakit antraks di Gunungkidul. (foto: INews.id/Kismaya Wibowo)

Namun, tanpa sepengetahuan Dinas Peternakan, warga setempat menggali kuburan sapi tersebut. Sapi yang telah dikubur tersebut kemudian disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan. 

"Masyarakat di sini menyebutnya dibrandu atau disembelih dagingnya dibagi-bagi dan warga mengonsumsinya,” kata Wibawanti.

Wibawanti sangat menyesalkan apa yang dilakukan warga tersebut. Saat ini dinas terus mengedukasi dan sosialisasi terkait dengan larangan mengonsumsi daging dari sapi yang sakit.

Kasus antraks di Padukuhan Jati ini memang baru pertama karena sebelumnya tidak ada kasus antraks. Sehingga perlu penelurusan dari mana asal hewan yang terpapar anthraks tersebut.

"Antisipasinya kami lokalisasi wilayah itu agar hewan ternak dari padukuhan ini tidak keluar," kata dia.

Dia mencatat ada 12 ekor ternak di Padukuhan Jati yang positif antraks. Ternak ini terdiri atas 6 ekor sapi dan 6 kambing.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network