Suasana barak pengungsian Purwobinangun, Pakem, Sleman, Jumat (29/1/2021) siang. (Foto: TRC BPBD Sleman)

SLEMAN, iNews.id-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman memperketat pengawasan di barak pengungsian Purwobinangun, Pakem, Sleman.  Pengunjung yang datang ke barak akan dibatasi. 

Langkah tersebut diambil untuk mencegah penyebaran dan klaster baru Covid-19 di pengungsian. Ini menyusul Setelah  ada satu relawan saat rapid swab antigen, Kamis (28/1/20121) hasilnya positif.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto mengatakan, begitu mengetahui ada yang positif swab antigen maka relawan itu langsung diswab PCR dan selama menunggu hasilnya yang bersangkutan  harus isolasi selama 14 hari.  

“Dari laporan  hasil swab PCR negatif, tapi  saya belum tahu keterangan medisnya secara langsung,” kata Joko,  Jumat (29/1/2021).

Joko menjelaskan, relawan yang hasil swab antigen positif tersebut belum sempat melakukan tugasnya, sehingga belum berinteraksi dengan para pengungsi. 

Untuk itu, karena tugas mereka akan bersingungan dengan  pengungsi, maka  akan melakukan swab antigen secara berkala. Sehingga semua yang bertugas di pengungsian  dalam kondisi sehat dan tidak terpapar Covid-19

“Selain itu, untuk pengunjung dari luar yang akan  ke barak pengungsian, juga akan dibatasi. Mereka tidak diperkenankan menemui pengungsi secara langsung dan ketika hendak memberikan bantuan diharuskan melalui petugas,” ujarnya.

Untuk jumlah pengungsi di barak Purwobinanung sendiri jumlahnya fluktuatif.  Tercatat Jumat (29/1/2021) pagi ada 160 orang dan siang berkurang  menjadi 140 orang.  Berkurangnya pengungsi  ini karena  yang bukan kelompok rentan  pulang ke rumah sedangkan untuk pengungsi rentan jumlahnya tetap.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network