Koordinator Sar Satlinmas Wilayah Operasi I, Sunu Handoko menuturkan, proses pencarian korban dimulai Minggu (11/9/2022) pagi. Hari pertama kemarin, Pencarian tersebut menggunakan 3 Kapal Sekoci milik nelayan dengan 3 personel SAR, 3 personel Basarnas dan Nelayan. "Hari pertama kemarin, pihaknya memulai penyisiran pada pukul 08.30 WIB,"ujar dia.
Pihaknya melakukan penyisiran mengarah ke Barat tempat kejadian perkara melalui jalur tengah hingga 65 mil dan direncanakan mendarat hari Senin 12 September 2022. Sore nanti, regu pertama direncanakan mendarat di Pantai Sadeng.
Untuk pencarian hari Senin (12/9/2022) ini, pihaknya menargetkan akan melakukan penyisiran selama 30 jam di samudera tanpa menepi. Jarak bekisar 65 hingga 70 mil laut. "Dan sudah dari kemarin pagi dan direncanakan baru akan menepi nanti sore," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Didit (25) dikabarkan hilang saat berlayar bersama dengan dua rekannya untuk mencari ikan. Didit dikabarkan hilang di koordinat 08` - 42`LS 110` -03`BT atau kurang lebih 45 mil dari pelabuhan pantai Sadeng.
Didit dikabarkan hilang sejak Sabtu (10/9/2022) pagi sekira pukul 07.00 WIB. Namun baru dilaporkan ke SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB.
Korban melaut bersama Dua rekan korban masing-masing Slamet Moha (45) dan Widodo (35) keduanya warga putat Kalurahan songbayu, Girisubo. Dua rekannya terlebih dahulu mencarinya namun tidak ketemu. "Mereka baru melapor ke kami ketika sudah mendarat di Pelabuhan Sadeng Sabtu sore," kata Sunu.
Sunu menuturkan bersama dua rekannya berangkat melaut Sabtu (10/9/2022) selepas subuh. Mereka menggunakan kapal Putra Usaha 12 dan dinahkodai Slamet Moha. Mereka berangkat dari Pantai Sadeng untuk mencari ikan. Sekira pukul 07.00 WIB, mereka sampai di lokasi kejadian yang berjarak 45 mil dari Pantai Sadeng.
Di lokasi kejadian kepada kedua rekannya korban mengaku ingin buang hajat alias BAB. Namun lima menit kemudian, dua rekannya tidak melihat Didit di galangan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait