Militer Myanmar bertindak keras terhadap demonstran penentang kudeta. Sebanyak 38 orang dilaporkan tewas. (Foto : Reuters))

WASHINGTON DC, iNews.id – Kudeta militer di Myanmar mendapat tentangan dari berbagai negara, Amerika Serikat (AS) salah satunya. Negara adidaya itu pada Kamis (4/3/2021) mengumumkan sanksi baru untuk menghukum militer Myanmar atas kudeta 1 Februari. 

Pemerintah Negeri Paman Sam kini juga menambahkan Kementerian Pertahanan Myanmar dan Kementerian Dalam Negeri Myanmar dalam daftar entitas yang dikenakan sanksi itu.

Tak hanya itu, Amerika juga memasukkan para konglomerat militer teratas di negara Asia Tenggara itu ke daftar hitam perdagangan.

Washington DC juga telah membebankan Myanmar pada pembatasan kontrol ekspor, yang mengharuskan para pemasok di Myanmar mencari lisensi AS—yang sulit diperoleh—untuk mengirimkan barang-barang tertentu.

“Kami tidak akan mengizinkan militer Burma untuk terus mendapatkan keuntungan dari akses ke barang-barang yang tunduk pada Regulasi Administrasi Ekspor AS,” kata Departemen Perdagangan AS dalam sebuah pernyataan. 

Institusi itu menyatakan sedang meninjau tindakan potensial lebih lanjut untuk menghukum militer Myanmar.

Tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas meningkatnya kekerasan aparat di Myanmar terhadap warga sipil. Tentara dan polisi Myanmar makin beringas menumpas gerakan massa yang turun ke jalan memprotes kudeta.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network