Tri Wahyuni bersama kedua orangtuanya usai dinyatakan lulus cumlaude. (Foto: dok UNY)

Dari hasil keringatnya bekerja di toko bakpia, Tri Wahyuni mampu sekolah secara mandiri. Dia sama sekali tidak meminta uang kepada orang tuanya untuk membayar kuliah. Semua biaya pendidikan baik untuk membayar uang kuliah tunggal ataupun uang kuliah pangkal pengembangan akademik dia bayarkan dari gaji yang dia peroleh.

Perjuangannya tidak sia-sia, ia berhasil menjadi lulusan terbaik program diploma dalam wisuda yang dilaksanakan akhir Agustus lalu. Tri berharap dapat melanjutkan program S1 melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) jalur non kependidikan karena tahun ini program tersebut masih diperuntukkan jalur kependidikan. 

“Harapan bisa kuliah S1 di jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau,” katanya.  

Tri Wahyuni merupakan anak bungsu dari tiga saudara pasangan Tugiyono dan Wagiyem yang berprofesi sebagai buruh tani. Meski mengalami keterbatasan biaya, kedua orang tuanya mendukungnya belajar.  

“Saya tidak bisa baca tulis oleh karena itu saya akan melakukan segala cara agar anak saya bisa kuliah. Dia anaknya pintar,” kata Wahyono. 

Wagiyem menambahkan, dia menyuruh anak bungsunya kuliah di UNY karena biaya kuliahnya terjangkau dibandingkan perguruan tinggi negeri yang lain. Apalagi kedua kakak laki-lakinya harus putus di tengah jalan karena tidak memiliki uang untuk membayar sekolah.   


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network