KULONPROGO, iNews.id - Maskapai Turkish Airline tertarik untuk membuka rute penerbangan ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Rute ini akan dibuka setelah ada izin dari Kementerian Perhubungan.
“Ini masih menunggu izin dari Kementerian. Rencananya seminggu dua kali setiap Jumat dan Minggu,” katanya.
Pandu mengaku sudah bertemu dan berkomunikasi terkait pembukaan rute ini. Prinsip mereka sudah siap membuka rute baru. Begitu juga dengan slot penerbangan ada.
“Mereka sudah siap begitu izin dari menteri turun langsung dibuka,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharja mengakui jumlah penerbangan internasional ke DIY memang sangat minim. Sehingga jumlah wisatawan mancanegara ke DIY masih kalah dengan Bali.
Kabar akan ada penebangan internasional dari Turki langsung ke YIA diharapkan bisa membuka pasar baru, khususnya pasar umrah di Indonesia. Tetapi bagaimana pariwisata DIY bisa menggaet wisatawan dari timur tengah.
"Ini kabar baik. GM Bandara YIA baru saja mengabari saya, tahun ini akan ada penerbangan dari Turki," ujar dia, Rabu (14/9/2022).
Koordinator Bidang ASEAN DPP Asita Edwin Ismedi Himna mengatakan, saat ini merupakan kebangkitan kembali pariwisata Yogyakarta. Dia yakin pariwisata DIY akan bangkit seperti sebelum pandemi Covid-19.
Meski begitu, masih ada kendala yang harus dihadapi oleh insan pariwisata di DIY, khususnya penerbangan langsung ke Yogyakarta. Pihaknya berharap agar pemda DIY mensupport agar bandara yang sangat megah dan mewah.
“Saat ini adalah momentumnya bagaimana pemerintah kemudian dengan stakeholder ini bersama-sama untuk kembali membangkitkan dunia pariwisata di DIY,” katanya.
Pariwisata menjadi pihak pertama terdampak Covid-19. Saat ini menjadi waktu yang tepat bagi pariwisata DIY untuk bangkit.
Penerbangan internasional saat ini baru seminggu yaitu dari AirAsia yang melayani penerbangan Kuala Lumpur Malaysia. Namun Malaysia memang bisa dimanfaatkan karena merupakan HAP ke Eropa.
"Seperti diketahui Malaysia merupakan salah satu HAP dari Eropa. Harapannya nanti yang dari Eropa terbang Kuala Lumpur kemudian baru ke Yogyakarta tidak lagi ke destinasi yang lain," ujar dia.
Pariwisata Yogyakarta harus kembali bangkit, daya beli bangkit dan berjaya seperti dulu. Bahkan target mereka harus lebih dari tahun-tahun sebelumnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait