BANTUL, iNews.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serius untuk menekan kasus stunting di Provinsi DIY. Mereka akan menggelontorkan dana senilai Rp32,9 miliar untuk penanggulangan stunting di lima kabupaten/kota.
Kepala BKKBN DIY Shodiqin mengatakan, anggaran penanganan stunting dan Program Bangga kencana ini akan dikucurkan melalui dana alokasi khusus (DAK), baik untuk kegiatan fisik maupun nonfisik.
Anggaran ini akan bagikan di lima kabupaten/kota dengan rincian, Kabupaten Bantul sebesar Rp7,6 miliar, Kabupaten Gunungkidul Rp6,7 miliar, Kabupaten Kulonprogo Rp5,3 miliar, Kabupaten Sleman Rp9 miliar, dan Kota Yogyakarta Rp4 miliar.
“Dana ini akan dialokasikan untuk kegiatan fisik dan nonfisik,” katanya.
Menurutnya, pada tahun 2022, BKKBN juga sudah mengucurkan dana penanganan stunting senilai Rp29,5 miliar. Saat ini program tersebut sudah terealisasi 80,58 persen.
”Mudah-mudahan realisasi tahun ini bisa lebih baik,” katanya.
Dalam penanganan stunting, BKKBN sudah meluncurkan beberapa program, mulai pemeriksaan calon pengantin, pemeriksaan kehamilan hingga pantauan terhadap anak.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, stunting menjadi salah satu permasalahan serius yang harus ditangani. Salah satunya dipicu anemia pada ibu hamil.
“Kami akan memberikan pil penambah darah bagi remaja putri,” katanya.
Halim menyebut, anak-anak gadis saat ini kerap melakukan diet ketat yang cenderung berlebihan. Kondisi ini menimbulkan kasus anemia.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait